Anak AF Ungkap Asal Usul Senjata Api Revolver dan Bantah Ibunya Ikut Berencana Bunuh 4 Tokoh
Ia yakin ibunya tidak tahu menahu soal rencana pembunuhan terhadap 4 tokoh nasional seperti yang ramai diberitakan media belakangan ini.
Editor: Malvyandie Haryadi
Fifi juga merupakan Ketua Gempur (Gerakan Emak-emak Peduli Rakyat), organisasi sayap pendukung Prabowo-Sandi.
Bayu Putra Harfianto (28), anak pertama AF mengatakan, ia dan ketiga adiknya serta semua keluarganya sama sekali tidak percaya ibunya ikut serta merencanakan pembunuhan ke 4 pejabat negara bersama para tersangka lainnya.
Baca: Profil Emma Sri Martini, Perempuan Pertama yang Diangkat jadi Direktur Utama Telkomsel
"Saya sama adik-adik dan semua keluarga sangat percaya ibu nggak akan merencanakan pembunuhan pada siapapun, " kata Bayu.
Sebab, kata Bayu, ibunya memang tidak tahu soal itu.
Pada kasus ini ibunya bisa tersangkut, karena sebenarnya cuma masalah utang piutang saja sama Iwan, seorang tersangka lain.
Ibunya pinjam uang ke Iwan dan jaminannya yang diminta senjata itu, pemberian rekan ayahnya.
Bayu juga menyayangkan pemberitaan dan informasi yang beredar bahwa seakan-akan ibunya benar-benar turut serta merencanakan pembunuhan.
"Seolah-olah di media, ibu saya nyediain senjata dan nyuruh mereka tembak nih bunuh. Padalah tidak. Ibu saya nggak tahu senjata yang digadaikannya ke Iwan mau dipakai untuk apa," kata Bayu.
Dalam BAP kepolisian saat ibunya diperiksa polisi, kata Bayu, ibunya juga menerangkan ketidaktahuannya soal rencana pembunuhan dan sudah tertulis.
Baca: Soal Pemilu 2019 Terburuk, Politikus NasDem Ingatkan Bambang Widjojanto Berhenti Buat Propaganda
"Ibu saya nggak tahu senjata buat diapain. Di BAP ibu bilang nggak tahu menahu soal rencana itu," kata Bayu.
Bahkan dari keterangan para penyidik Polda Metro Jaya, kaya Bayu, ketidaktahuan ibunya soal rencana pembunuhan adalah wajar.
"Di Polda kan ada juga beberapa teman ibu. Mereka sama sekali kaget dan nggak percaya kalau ibu saya dibilang ikut merencanakan pembunuhan," kata Bayu.
Menurut Bayu, awalnya senjata api Revolver Taurus kaliber 8 itu adalah pemberian rekan ayahnya yang cukup lama disimpan di Gedung Cawang Kencana, Jakarta Timur.
Mayjen (Purn) Moerwanto, ayahnya, berkantor sebagai ketua yayasan yang memiliki gedung dan juga sempat menjabat Sekjen Depsos.