Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Investigasi Kerusuhan di Distrik Fayet, TNI temukan Anak Panah dan Selongsong Peluru

Satu orang luka tembak di lengan dan empat orang lainnya meninggal dunia akibat penembakan yang dilakukan oleh salah seorang anggota Pos Ramil Fayet

Penulis: Gita Irawan
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Investigasi Kerusuhan di Distrik Fayet, TNI temukan Anak Panah dan Selongsong Peluru
Penerangan Kodam Cenderawasih
Senjata tajam yang ditemukan 

Kemudian, objek pengrusakan yang semula diberitakan adalah kantor Distrik dan rumah anggota DPR, namun pengrusakan hanya rumah seorang anggota DPR atas nama Hamdayani

Sedangkan massa tidak berhasil masuk ke areal perkantoran (Kantor Distrik) karena dihalau oleh tiga orang anggota Pos Ramil.

Selanjutnya, warga yang melakukan penyerangan semuanya dari luar Kampung Fayet yang datang secara mendadak dengan menggunakan perahu fiber dan speed boat, sedangkan seluruh warga Fayet bersembunyi mengamankan diri.

"Saat massa berusaha masuk ke areal perkantoran dicegat oleh tiga orang anggota Pos Ramil, seorang bersenjata senapan SS-1 a.n Serka Fajar, sedangkan yang lainnya tanpa senjata. saat massa semakin mendesak. Serka Fajar mengeluarkan tembakan peringatan ke atas namun massa semakin beringas dan menyerang Serka Fajar," kata Aidi.

Aidi mengatakan, kemudian Serka Fajar bergerak mundur sambil menodongkan senjata hingga terpojok di sudut bangunan kios milik Saudara Sofyan.

"Setelah tidak bisa bergerak ke mana-mana Serka Fajar terpaksa mengeluarkan tembakan yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa empat orang warga dan satu orang luka tembak dibagian lengan," kata Aidi.

Aid melanjutkan, setelah melakukan tembakan Serka Fajar beserta anggota pos Ramil lainnya mengamankan diri ke arah pemukiman warga Kampung Fayet dan diamankan oleh warga kampung setempat.

Berita Rekomendasi

"Saat dilaksanakan olah TKP ditemukan beberapa barang bukti berupa antara lain enam butir kelongsong di sekitar posisi terakhir Serka Fajar terpojok. Kapak dengan gagang sepanjang 1,5 m dan tongkat besi tergeletak sekitar 1 m dari posisi Serka Fajar. Sebuah anak panah tertancap di langit-langit kios di atas kedudukan Serka Fajar dan sebuah anak panah tersangkut pada kain celana yang merupakan barang dagangan yang dijual di Kios," kata Aidi.

Aid mengatakan, ketiga anggota Pos Ramil beserta keluarganya telah dievakuasi ke Merauke dalam rangka tindakan pengamanan pada Selasa 28 Mei 2019 pagi hari sebelum Tim investigasi tiba sehingga belum bisa diminta keterangan.

"Rencananya Tim Investigasi akan melanjutkan kegiatan ke Merouke untuk mendapatkan keterangan dari ketiga anggota tersebut pada kesempatan pertama," kata Aidi.

Selanjutnya, Bupati Asmat Elissa Kambu menerangkan bahwa isu tentang pemicu kerusuhan karena adanya peralihan suara Bupati selaku Ketua Partai dari caleg yang satu ke caleg yang lainnya adalah tidak mendasar karena seorang Bupati atau Kepala Daerah tidak punya peluang dan dalam mencampuri hasil Pileg.

Kambu mengatakan penetapan hasil Pileg sepenuhnya adalah kewenangan dan tanggung jawap KPU dalam pengawasan Baswaslu.

Bupati Asmat Ellisa Kambu kemudian memimpin proses rekonsiliasi antara perwakilan perusuh sekaligus sebagai keluarga korban dengan pihak TNI dengan kesepakatan seluruh pihak menerima segala akibat dari kejadian kerusuhan tersebut dan saling memaafkan serta saling menghormati.

"Namun proses hukum tetap dilanjutkan dengan menjunjung tinggi hukum positif yang berlaku di negara hukum Republik Indonesia," kata Aidi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas