Doa untuk Ani Yudhoyono dari Roma: Ibu Ani Figur yang Kuat
Lebih dari 50 orang diaspora Indonesia, berkumpul dan berdoa khusus untuk kepergian ibu Negara (2004-2014) Kristiani Herrawati (Ani) Yudhoyono.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, ROMA - Lebih dari 50 orang diaspora Indonesia, sebagian besar rohaniwan/rohaniwati, Sabtu (1/6/2019) malam atau Minggu (2/6/2019) pagi waktu Indonesia, berkumpul dan berdoa khusus untuk kepergian ibu Negara (2004-2014) Kristian Herrawati atau Ani Yudhoyono.
Doa dipimpin oleh Sekretaris Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama Markus Solo Kewuta SVD.
Pastor Markus Solo, yang pernah mendampingi Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan Ani Yudhoyono saat berkunjung ke Vatikan, Juli 2017, mendoakan yang terbaik untuk almarhumah dan keluarga yang ditinggalkan.
Ani Yudhoyono adalah figur yang kuat dan berperan penting dalam pembangunan Indonesia.
Doa bersama bagi almarhumah Ani Yudhoyono itu juga dihadiri oleh Duta Besar Indonesia untuk Vatikan, Agus Sriyono.
Agus Sriyono juga menemani keluarga Yudhoyono saat berkunjung ke Vatikan.
Istri Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (2/6/2019).
Jenazah Ani Yudhoyono dimakamkan di Blok M 129, dekat dengan makam istri presiden ketiga BJ Habibie, Hasri Ainun Habibie.
Pada prosesi pemakaman tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi inspektur upacara.
Sebelumnya, Ani Yudhoyono menghembuskan napas terakhir pada Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 waktu Singapura.
Ani meninggal dunia di National University Hospital Singapura, tempatnya menjalani perawatan atas sakit kanker darah yang dideritanya.
Sebelum meninggal dunia, Ani Yudhoyono sempat menjalani perawatan intensif di ruang ICU sejak Rabu (29/5/2019).
Pada Sabtu (1/6/2019) malam, jenazah Ani Yudhoyono diterbangkan dari Singapura ke Indonesia mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma.
Jenazah langsung dibawa ke Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, untuk disemayamkan.