Terjadi Jelang Lebaran, Fakta Bom Kartasura dan Bom Mapolresta Solo saat Tito Masih Calon Kapolri
Simak fakta-fakta bom Kartasura terjadi jelang Lebaran, sama dengan bom Mapolresta Solo pada 2016
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Saat didekati oleh seorang anggota Provos, pelaku mencoba berbalik dan kemudian bom meledak.
Di sisi lain, terduga pelaku bom Kartasura, RA (22) masih dirawat karena luka parah di RS Bhayangkara Prof Dr Awalodin DJamin di Semarang.
Dari pantauan TribunSolo.com, pelaku yang mengalami luka parah akibat ledakan sempat mendapat pertolongan pertama di RS PKU Muhammadiyah Kartasura usai dibawa polisi.
Kemudian pelaku dirujuk ke Rumah Sakit Ortopedi (RSO) Prof Dr R Soeharso Surakarta dan akhirnya dirawat selama beberapa jam di RSUD Dr Moewardi Solo.
Pada pukul 04.10 ada mobil ambulance dari Polresta Solo datang, Dokkes Polda Jateng dan sejumlah kendaraan lain membawa pelaku yang diketahui kritis ke RS Bhayangkara Prof Dr Awalodin DJamin di Semarang.
"Dibawa ke Semarang," ucap salah seorang petugas singkat.
3. Bom Kartasura nihil korban, bom Mapolresta Solo korban polisi
Dikabarkan, RA yang berupaya meledakan diri di Pospam Kartasura berakhir dengan luka-luka.
Ia menjadi terduga pelaku dan menjadi korban luka parah.
Saat ini ia dirawat di RS Bhayangkara Prof Dr Awalodin DJamin di Semarang.
Sementara itu, korban bom bunuh diri Mapolresta Solo adalah seorang petugas polisi SPKT Polresta Solo bernama Bripka Bambang yang mengalami luka di bagian mata.
4. Beda generasi Kapolri
Jenderal Badrodin Haiti saat itu menjabat Kapolri saat bom Mapolresta Solo yang terjadi 2016 silam.
Bersama Tito Karnavian sat itu digadang sebagai calon kapolri dan masih berpangkat Komjen, Badrodin menjenguk polisi korban bom bunuh diri.