Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ternyata Pelaku Bom Bunuh Diri Sudah Diingatkan Orangtua Jangan Ikut Gerakan Radikal

Orangtua pelaku sempat diajak RA untuk mendukung suicide bomber, namun keduanya menolak permintaan sang anak

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Ternyata Pelaku Bom Bunuh Diri Sudah Diingatkan Orangtua Jangan Ikut Gerakan Radikal
TribunSolo.com/Istimewa/Asep Abdullah Rowi
Foto pelaku usaha bom bunuh diri di Pos Pengamanan Kartasura, Rofik Asharudin. (Kanan) Foto saat Rofik tergeletak usai meledakkan diri 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri mengungkap jika RA (22) pelaku bom bunuh diri di Tugu Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, sempat berkomunikasi dengan pimpinan ISIS melalui Facebook (FB). 

"Iya, (berkomunikasi dengan pimpinan ISIS melalui FB, dari hasil pemeriksaan sementara, kemudian hasil keterangan orang tuanya. Karena orang tuanya juga sempet diajak untuk backup ikut kepada jaringan ISIS," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (7/6/2019).




Menurutnya, orangtua pelaku sempat diajak RA untuk mendukung suicide bomber, namun keduanya menolak permintaan sang anak. 

Disinggung mengenai tidak adanya laporan dari orang tua terkait terpaparnya sang anak oleh paham radikal, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu mengatakan karena orangtua yang bersangkutan tidak paham secara menyeluruh. 

Orangtua RA, kata dia, belum yakin apakah RA benar-benar terpapar secara mendalam oleh suatu paham radikal yang dikembangkan oleh ISIS. 

Baca: Hari Ini, Densus 88 Antiteror Gali Keterangan dari Pelaku Bom Bunuh Diri Sukoharjo

"Namun orangtuanya sudah mengingatkan kepada anaknya untuk tidak usah mengikuti hal-hal yang sifatnya radikalnya terlalu ektrim, itu membahayakan," ucapnya. 

BERITA TERKAIT

"Karena memang tingkat pengetahuan yang bersangkutan (RA) terhadap pemahaman agama itu sangat kurang. Oleh karenanya sangat mudah terpapar oleh paham-paham radikal yang esktrim itu," imbuh Dedi.

Tim Densus 88 Antiteror pun masih mendalami sejumlah teman tersangka yang diketahui pernah berkomunikasi dengan RA lewat FB.

"Beberapa temannya yang berkomunikasi lewat FB ini masih di dalami," tukasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas