Agar Tak Keluyuran Lagi, Alasan Kemenkuham Pindahkan Setnov ke Rutan Gunung Sindur
Terkait hal itu, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengungkapkan, Rutan Gunung Sindur memiliki kategori high risk
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terpidana kasus korupsi KTP-el, Setya Novanto dijebloskan ke Rutan Gunung Sindur pascaplesiran saat menjalani perawatan.
Terkait hal itu, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengungkapkan, Rutan Gunung Sindur memiliki kategori high risk.
Baca: WN Diduga Sebar Hoaks Settingan Server KPU, Profesinya Disebut Polisi sebagai Dosen Bergelar S2
Untuk itu, mantan Ketua DPR RI itu akan sulit untuk melarikan diri.
"Itu bukan apa, untuk high risk. Untuk sementara kita tempatkan di situ. Orang tanya, kenapa high risk ya? Itu high risk bagaimana mau melarikan diri," kata Yasonna Laoly saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/6/2019).
Yasonna mengatakan Setya Novanto izin keluar lapas karena memang dalam keadaan sakit.
Namun, pada saat berobat ke Rumah Sakit Santosa Bandung, Setya Novanto mengelabui petugas pengawalnya.
"Bayar bill di bawah dan ketika ditanya 'Bapak ke mana? Ke bawah, ya audah kamu tunggu saja nanti saya balik'. Ternyata tidak balik, staf ini langsung menelpon ke lapasnya 'Ini ada masalah, yang bersangkutan tidak kembali'. Koordinasi Kalapas lapor ke Kakanwil, Kakanwil mencoba melacak, kemudian sudah ada di media gambar beliau, diambil tindakan oleh Kakanwil," ujar dia.
Sebelumnya, Setya Novanto kedapatan pelesiran di salah satu toko bangunan di kawasan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, pada Jumat (14/6/2019) kemarin.
Kepala Lapas Sukamiskin Bandung Tejo Herwanto menuturkan pihaknya melakukan pemeriksaan mendadak pada Jumat malam terhadap Setya Novanto menyusul beredarnya foto-foto mantan ketua DPR itu diduga tengah pelesiran di Kabupaten Bandung Barat.
Baca: Dokter Sebut Operasi Plastik Hilangkan Gelambir di Tubuh Aria Permana Tak Bisa Sekali Selesai
Foto yang beredar menunjukkan sosok Setnov mengenakan topi dan masker tengah bersama seorang wanita yang diduga istrinya.
"Ini langsung dibuat berita acara pemeriksaan terkait info ini untuk ditindaklanjuti," kata Tejo saat dihubungi, Jumat. Akibat pelesiran itu, Setya Novanto dipindahkan dari lapas Sukamiskin ke rutan Gunung Sindur, Bogor pada Jumat (14/6/2019) pukul 22.30 WIB dan tiba pada Sabtu (15/6/2019).
Diduga 2 Jam 'Mengadali' Petugas
Berdasarkan izin yang diajukan ke pihak Lapas Sukamiskin, Setya Novanto pamit keluar untuk menjalani pemeriksaan di RS Santosa Bandung lengkap dengan pengawalan dari petugas kepolisian dan lapas.
Begitu foto-foto Setya Novanto beredar, Kepala Kanwil Kemenkum HAM Jabar Liberti Sitinjak langsung memerintahkan Kalapas Sukamiskin Tejo Herwanto untuk memeriksa Setya Novanto dan petugas pengawal yang pada jam itu bertugas mengawalnya berobat.
"Setelah tahu itu, saya sambil on the way ke Lapas Sukamiskin, perintahkan lakukan pemeriksaan terhadap petugas pengawalnya sekaligus juga kepada Setnovnya," kata Liberti yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (15/6/2019).
Sesampainya di Lapas Sukamiskin, Liberti menemui petugas yang tengah memeriksa petugas pengawal dan Setya Novanto.
Meski hanya keterangan sementara, sedikit keterangan itu sudah memperlihatkan indikasi adanya dugaan penyalahgunaan izin berobat yang dilakukan Setya Novanto.
"Hanya sedikit saja indikasi yang saya katakan itu dengan pengawalnya itu," kata Liberti.
Liberti menjelaskan, berdasarkan keterangan sementara dari petugas pengawal tersebut, pada Jumat (15/6/2019) sekitar pukul 13.45 WIB, setelah menjalani pemeriksaan di RS, Novanto meminta izin kepada petugas pengawal tersebut hendak membereskan administrasi rumah sakit bersama istrinya.
Pasalnya, setelah diperiksa, Novanto sudah langsung diperkenankan pulang dari rumah sakit yang merawatnya.
"Jadi pengawal ini telepon ke kantor kalau Setnov ini mau pulang. Nah dengan dalih itu, 13.45 WIB itu Setnov dan istrinya turun dari lantai 8. Katanya mau ke bawah membayar, pakai kursi roda," tuturnya.
Liberti mengakui adanya kelalaian petugas tersebut yang terlalu percaya dan tidak melakukan pengawalan terhadap Setnov hingga pembayaran administrasi di RS.
"Nah di sini ini yang belum pasti, kan masih didalami sampai sekarang. Memang pengawalnya terlalu percaya itu. Dia tak ikutin (Setnov) sampai ke lantai 1 ke kasir," ucapnya.
Setelah ditunggu petugas berjam-jam, Setya Novanto tak kunjung datang dan memperlihatkan batang hidungnya.
Petugas pun kemudian turun ke lantai 1 untuk mengecek Setnov yang sedang dikawalnya tersebut.
"Dia (petugas) tunggu-tunggu enggak datang-datang akhirnya dia turun ke lantai 1. Ditunggu-tunggu begitu, enggak datang itu. Baru sekitar jam 17.45 WIb, Setnov-nya sudah berada lagi di kasir. Di kasir sudah bayar dan pulanglah ke Lapas kan begitu," katanya.
"Jadi antara 14.45 - 17.45 WIB ini mungkin itu peluang dia (Setnov) disempatkan keluar RS seperti gambar di medsos," tutur Liberti.
Adanya indikasi pelanggaran tersebut menjadi dasar Liberti segera memindahkan Setnov ke Rutan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jumat (14/6/2019).
Baca: Tim Hukum 02 Bakal Bikin Kejutan pada Sidang Selanjutnya, Prediksi Kubu 01 : Ujungnya Antiklimaks
Setya Novanto dibawa keluar dari Lapas Sukamiskin pada pukul 22.30 WIB.
"Dengan saya tahu seperti itu, ini kan termasuk pelanggaran. Dengan dasar pelanggaran itulah saya ambil keputusan tadi malam pindahkan Setnov ke Rutan Gunung Sindur," katanya.
Dilansir TribunJabar.id dari berbagai sumber, Sabtu (15/6/2019), ini dia deretan ulah Setya Novanto selama mendekam di Lapas Sukamiskin:
Baca: Minta Maaf karena Ulah Setya Novanto, Kanwil Kemenkumham Jabar Ungkap Alasan Setnov Keluar Lapas
1. Tempati Sel Palsu
Setya Novanto sempat menempati sel palsu.
Ulahnya itu terungkap berkat tayangan Najwa Shihab yang mengunjunginya bersama Direktur Jenderal Pemasyarakatan atau Dirjen PAS tahun lalu.
Najwa Shihab melakukan kunjungan tersebut pascaoperasi tangkap tangan atau OTT KPK terhadap Wahid Husen.
Dalam tayangan Najwa Shihab itu, kamar yang Setnov jauh dari kesan mewah, temboknya tampak berlumut.
Tak hanya itu, di dalam kamar juga terdapat parfum perempuan.
Baca: Dipindah ke Lapas Gunung Sindur, Setnov Akan Hadapi Kondisi Berbeda, Pengamanan Berlapis
Akhirnya, terungkap jika itu adalah sel palsu.
Beberapa waktu kemudian, Ombudsman RI saat inspeksi mendapati kamar Setya Novanto yang asli.
Kamar Setnov mewah. Dindingnya dilapisi wallpaper, ada kasur busa ukuran cukup besar, meja kerja, hingga toilet duduk.
2. Berada di Rest Area KM 97 Tol Purbaleunyi Arah Jakarta
Tahun lalu, sempat beredar foto yang menunjukkan pria diduga Setya Novanto sedang berada di rest area kilometer 97 Tol Purbaleunyi arah Jakarta.
Media sosial dibikin heboh lantaran kemunculan foto Setnov tanpa rompi tahanan tersebut.
Pada Senin 24 September 2018, Jubir KPK Febri Diansyah mengatakan, sekitar tanggal 18 September 2018 memang ada jadwal persidangan kasus e-KTP di Pengadilan Tipikor Jakarta dengan terdakwa Irvanto dan Made Oka.
Kala itu, Setnov memang dipanggil jaksa untuk dimintai keterangan.
Febri kemudian menjelaskan, Setnov memang tak memerlukan rompi tahanan lagi lantaran ia tak lagi menjadi tahanan KPK dan sudah dieksekusi ke Lapas Sukamiskin kala itu.
Terpisah, kuasa hukum Setnov saat itu, Maqdir Ismail juga sempat mengatakan, kemungkinan pria di foto itu memang kliennya.
3. Tepergok Sedang di Rumah Makan Padang
Setya Novanto juga pernah tepergok sedang berada di sebuah rumah makan Padang di sekitar Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (29/4/2019).
Saat itu, Dirjen PAS Kemenkumham, Sri Puguh Budi Utami mengatakan, Setnov memang mendatangi RSPAD untuk kontrol kondisi kesehatannya.
Berdasarkan pemeriksaan akhir, Setnov bahkan disebut harus rawat inap.
Setelah Dirjen PAS mendalami, ternyata Setnov memang ingin makan bubur dan 'cari angin'.
KPK juga turut menanggapi ulah Setnov saat itu.
Wakil Ketua KPK Laode M Syarif mengatakan, sebaiknya Setnov menjalani hukuman dengan tertib.
Penulis : Haryanti Puspa Sari
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul : Novanto Dijebloskan ke Sel Penjara "High Risk", Ini Alasan Menkumham