Jokowi Diprediksi Pilah Pilih Menteri Bersih
Jika tak ada aral melintang maka Jokowi kembali akan menjadi presiden RI.
Editor: Hasanudin Aco
Tak tanggung-tanggung Kementan menorehkan sejarah baru dengan menggondolnya selama 3 tahun berturut-turut, yakni tahun 2016, 2017, dan terakhir 2018 yang baru saja diumumkan beberapa waktu lalu.
Untuk predikat ini, rangkaian kata pujian-pujian tak putus-putus dilontarkan untuk Mentan Amran.
Dalam Rapat Kerja Bersama Mentan belum lama ini, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Michael Wattimena malah mengumpamakan Amran layaknya pemain sepakbola kaliber dunia - bintang klub Juventus Cristiano Ronaldo, atau Lionel Messi di Barcelona.
Menurut Michael, hanya bintang sepakbola dunia yang mampu mencetak hattrick.
"Ibarat sepakbola, Amran itu sekaliber Messi dan Ronaldo yang merupakan tokoh utama kebangkitan tim sepakbola di klub dan negaranya," tandasnya.
Jokowi Incar Calon Eksekutor Kuat
Apalagi yang jadi kriteria para pembantu Jokowi Kabinet Indonesia Kerja? Jokowi sempat mengatakan bahwa setiap periode membutuhkan karakter menteri yang berbeda sesuai tantangan yang ada.
Kali ini ia membutuhkan seorang eksekutor buat mengisi pos menteri.
"Menurut saya, yang kita butuhkan sekarang ini adalah karakter menteri yang eksekutor. Eksekutor kuat, kuat di eksekusi,” katanya beberapa waktu lalu.
Keinginan Jokowi sejalan dengan pendapat pengajar Institut Pertanian Bogor, Rachmat Pambudy.
Menurutnya sektor pertanian memerlukan pemimpin tangguh, memiliki gagasan besar serta kemampuan manajemen yang baik. Kriteria ini dimiliki Amran yang telah memimpin Kementan selama 4 tahun terakhir di Kabinet Kerja.
“Mentan Amran adalah pelopor dalam menciptakan program pengembangan infrastruktur pertanian seperti embung, irigasi, jalan desa dan ekstensifikasi pertanian peternakan. Bahkan, dia juga dikenal sebagai penggebrak dalam mencetak sawah dan kebun,”ujar Pambudy.
Amran, lanjut Pambudy, juga berjasa atas pengembangan jagung secara besar-besaran. Pengembangan bawang merah, bawang putih, sapi daging dan ayam buras dalam program Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB).
"Baru di zaman Pak Amran, beras, jagung, kedelai, gula dan bawang malah ekspor ke luar negeri," katanya.
Saat upacara peringatan hari Krida Pertanian Jumat (21/6) lalu, Amran Sulaiman menyampaikan rasa terimakasih sekaligus permohonan maaf pada seluruh jajaran di Kementerian Pertanian (Kementan), karena kerap kali mengganggu hingga larut malam untuk melakukan koordinasi program-progam kerja Kementan.