Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

‎‎Polisi Ungkap Peredaran 19 Ribu Butir Ekstasi Berlogo Rolex

Jajaran Polsek Kalideres Polres Metro Jakarta Barat membongkar peredaran narkoba jenis ekstasi yang diatur dari dalam Lembaga Pemasyarakatan.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
zoom-in ‎‎Polisi Ungkap Peredaran 19 Ribu Butir Ekstasi Berlogo Rolex
Tribun Lampung/Hanif Mustafa
Ilustrasi: Barang bukti berupa 2.000 butir pil ekstasi (foto tidak ada kaitannya dengan berita yang ditayangkan). 

Hal itu disampaikan Kepala BNN Heru Winarko dalam acara Hari Anti Narkoba Internasional 2019 di Jakarta, Rabu (26/6/2019). 

"Generasi milenial yang menggunakan narkotika semakin meningkat dari 24% menjadi 28%. Untuk itu, kami kerja sama dengan Kemenkominfo supaya membatasi konten terkait narkotika," ujar Heru. 

Melalui Kemenkominfo, lanjut dia, BNN mendorong anak muda, khususnya perusahaan-perusahaan rintisan untuk memproduksi konten anti narkoba di media sosial.

Dia mengatakan, generasi milenial rentan menjadi pasar para penjual narkotika. Sebab, narkotika dinilai mampu membuat anak muda menjadi lebih enerjik.  

Baca: 30 Tahun Jadi Sopir Bus Malam, Dede Wahyu Pernah Rasakan Tiga Pengalaman Mistis dan Mendebarkan Ini

"Misalnya yang umur 15-40 tahun, mereka menggunakan narkoba supaya imunnya menjadi meningkat dan energik. Yang tadi mungkin hanya butuh satu butir, kemudian menambah jadi dua butir supaya bisa meningkat," kata Heru. 

Kemudahan generasi milenial membeli narkoba juga semakin meningkat. Hal itu karena teknologi yang memudahkan penjual dan pembeli melakukan transaksi narkoba.  

Baca: Guru Besar LIPI: KPK Mending Bubar Saja Kalau Dipimpin Jenderal Polisi

"Penyalahgunaan narkotika meningkat dengan menggunakan teknologi internet untuk perdagangan gelap narkotika. Nilai transaksi maupun jenis yang diperdagangkan juga meningkat," ujar Heru.

Berita Rekomendasi

Beban berat atasi masa depan

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyoroti peningkatan generasi milenial yang mengkonsumsi narkoba hingga menjadi pengedar.

"‎Tentu bicara milenial sehat tanpa narkoba, kita punya harapan besar, negeri ini maju dengan syarat generasi muda kuat dan inovatif serta bebas narkoba," ucap Jusuf Kalla dalam acara Puncak Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) di The Opus Grand Ballroom At The Tribrata, Jakarta Selatan, Rabu (26/6/2019).

"Tapi dari data yang kita punya, ada 2,3 juta pecandu narkoba yang adalah remaja. Kita punya beban berat atasi masa depan. Maka seperti yang dikatakan Kepala BNN, semua harus kerja sama perangi narkoba," tutur Jusuf Kalla.

Lebih lanjut, Jusuf Kall turut prihatin dengan kondisi lapas di seluruh Indonesia yang mayoritas diisi oleh para penyalahguna dan pengedar narkoba.

Baca: Buka Puncak Hari Anti Narkotika Internasional, Jusuf Kalla : Penuh Keprihatinan

Bahkan di Nusakambangan, lapas dengan pengamanan ekstra pun turut diisi oleh para bandar-bandar narkoba "kelas kakap".

"Narkoba itu kejahatan luar biasa. Isi di Nusakambangan hanya gembong narkoba dan teroris. Menkumham sampaikan 50 persen isi lapas di negeri kita diisi para pecandu dan pengedar narkoba," tegasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas