Soal Rekonsiliasi, Perludem Harap Elite Politik Kurangi Bicara Bagi-bagi Kekuasaan
"Di sinilah konsistensi para elite kita untuk, menurut saya, yang bicara soal kursi-kursi (kekuasaan) itu dikurangilah," katanya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
“Semoga tidak terjadi (dipimpin kader parpol lain). Moga-moga masih PKB,” kata pria yang akrab disapa Cak Imin ini, saat ditemui di Kantor DPW PKB Jawa Barat, Jalan KH Ahmad Dahlan, Kota Bandung, Minggu (23/6/2019).
Ditanya soal jatah kursi menteri yang diminta PKB kepada Jokowi-Maruf Amin, Muhaimin Iskandar mengaku belum mengajukan hal tersebut.
“Belum ada pembicaraan. Presiden bilang akan ada waktu khusus untuk disediakan untuk semua stakeholder pendukung pak Jokowi untuk diajak diskusi (soal menteri). Semua bersifat masukan,” ujar pria yang akrab disapa Cak Imin.
Selain itu, Cak Imin juga belum membuat daftar nama kader-kader terbaik PKB yang diproyeksi akan masuk ke dalam kabinet.
Meski demikian, dia tidak menampik jika bakal ada kader PKB dari Jawa Barat yang akan diproyeksikan menjadi menteri.
“(Daftar nama) Belum ada. (Kader dari Jawa Barat) Insya Allah ada,” ujar dia.
Baca: Sejumlah Penerbangan di Bandara Husein Dipindah ke Kertajati
Di tempat yang sama, Ketua DPW PKB Jawa Barat Syaiful Huda mengaku bersyukur jika Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mempertimbangkan kader atau tokoh PKB dari Jawa Barat masuk dalam kabinet pemerintahan Joko Widodo Maruf Amin.
“Itu kewenangan ketum. Kita sudah bisa naik (perolehan kursi legislatif) sudah disyukuri,” ujar dia.
Kata Jokowi soal Menteri
Saat disinggung soal rencana pembentukan kabinet, menurut Jokowi, ada dua aspek utama yang harus dimiliki jajaran kabinetnya nanti.
"Saya sampaikan bolak-balik, mampu mengeksekusi program-program yang ada, kemampuan eksekutor yang paling penting.
Baca: PKS Sindir Parpol yang Pragmatis, Kelaminnya Nggak Jelas
Selain sebagai eksekutor program yang mumpuni, Jokowi juga menginginkan jajaran kabinetnya nanti bisa menangani masalah-masalah yang ada dengan benar.
"Mampu mengelola dari sekian masalah, problem, persoalan-persoalan yang ada dengan program dan eksekusinya benar," kata dia.
Selain itu, Jokowi juga menekankan pentingnya menteri-menteri yang berintegritas.
"Ya kalau yang lainnya memiliki intergritas, memiliki kapabilitas yang baik. Tapi yang paling penting adalah mampu mengeksekusi, memiliki kemampuan manajerial yang baik. Dua hal yang penting itu," kata dia.
Baca: HUT Ke-33, KBN Siap Masuk ke Era Digital 4.0 Lewat Penerapan Sistem ERP