Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bagaimana Jika Gerindra Gabung Koalisi Pemerintah? Ini Dampaknya bagi Demokrasi Tanpa Oposisi

"Lebih baik Gerindra puasa 5 tahun lagi, kita hakul yakin Gerindra punya momentum emas, punya kans memenangkan pemilu 2024," katanya

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Bagaimana Jika Gerindra Gabung Koalisi Pemerintah? Ini Dampaknya bagi Demokrasi Tanpa Oposisi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) usai memberikan keterangan pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan terkait perolehan suara Pilpres 2019 di kediaman Prabowo Subianto di Jakarta, Kamis (27/6/2019) malam. Dalam keterangannya, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menerima hasil keputusan Mahkamah Konstitusi terkait gugatan Pilpres 2019. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Ketiga, Pangi memahami partai pengusung utama Jokowi sedikit “keberatan” dengan bergabungnya partai PAN, partai Demokrat dan Gerindra maupun PKS, karena bisa menganggu jatah kursi menteri dan jabatan strategis lainnya, secara sederhana memantik kecemburuan dan secara etika politik pun nampak “tidak elok”.

"Lebih baik Gerindra puasa 5 tahun lagi, kita hakul yakin Gerindra punya momentum emas, punya kans memenangkan pemilu 2024," katanya.

Politikus NasDem Ingin Gerindra Tetap Oposisi

Menurut politikus Partai NasDem, Teuku Taufiqulhadi, sejumlah partai seperti Gerindra, PKS dan PAN sebaiknya tetap sebagai oposisi.

Baca: Jawaban Dewan Penasihat soal Peluang Gerindra Gabung Koalisi Pendukung Jokowi-Maruf

Dia mengatakan, adanya oposisi baik bagi iklim demokrasi di Indonesia.

"Saya menyerukan kepada partai seperti Gerindra, PKS, PAN untuk tetap berada di luar, itu akan baik bagi rakyat Indonesia dan baik bagi demokrasi," kata di Gedung DPR, Jakarta, Senin (1/7/2019).

Taufiq berpendapat, ketiga partai tersebut pun sebaiknya tidak diajak masuk ke dalam koalisi pendukung Jokowi-Maruf.

Berita Rekomendasi

Komisi III DPR itu mengatakan, bergabungnya partai pendukung Prabowo-Sandi ke dalam koalisi pemerintah dapat menjadi preseden buruk.

"Pandangan masyarakat di Indonesia kan tidak semuanya memilih Pak Jokowi kemarin, harus ada pandangan berbeda. Kalau semua bergabung, maka nanti dianggap kita ini kembali ke masa orde baru," ujar Taufiq.

Baca: Kronologi Pengeroyokan Tewaskan Anggota TNI Hingga Sosok Korban di Mata Keluarga dan Warga

Taufiq menambahkan, rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo nantinya pun semestinya tidak berwujud dalam bentuk pembagi-bagian jabatan kepada partai pendukung Prabowo-Sandiaga.

"Menurut saya rekonsiliasi itu bisa saja tetap ada, sebagai koalisi, yang menjadi oposisi, itu kepentingan kita berbangsa. Jadi tidak perlu karena ada sebuah ajakan rekonsiliasi harus berikan kursi," kata Taufiq.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul : Politisi Nasdem Dukung Gerindra, PKS, dan PAN Tetap Jadi Oposisi


Mayoritas Kader Gerindra Ingin Oposisi

Anggota Dewan Penasihat DPP Partai Gerindra Raden Muhammad Syafi'i menjawab prediksi pengamat terkait kemungkinan bergabung dengan koalisi pendukung Jokowi-Maruf Amin.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas