Seleksi PPDB Ketat, Perlu Persiapan Finansial Sejak Dini
Orang tua dituntun untuk memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anaknya agar dikemudian hari dapat bersaing di kehidupan.
Penulis: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendidikan sampai kapan pun menjadi modal utama bagi anak untuk tumbuh menjadi dewasa.
Orang tua dituntun untuk memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anaknya agar di kemudian hari dapat bersaing di kehidupan.
Setiap tahun ajaran baru, banyak orang tua yang dipusingkan dengan biaya pendidikan yang merangkak naik setiap tahun.
Saat ini para siswa dan orangtua tengah menanti hasil seleksi PPDB. Tentu saja tak semua yang mendaftar akan diterima. Calon siswa dan orangtua mesti punya Plan B untuk memilih sekolah. Khusus para orangtua, perlu juga ada perencanaan, terutama terkait biaya sekolah alternatif.
Berdasarkan data BPS, setiap tahun biaya pendidikan naik sebesar 10 persen per tahun. Hal itu tidak diikuti kenaikan pendapatan rata-rata para orang tua per tahunnya.
Baca: Radu Bani Diduga Menghilang dan Diduga Tewas Tenggelam di Kawasan Pantai Tanjung Karoso
Baca: Gerindra Bantah Ditawari Posisi Menteri
Baca: Kontras Soroti 643 Kasus Kekerasan yang Dilakukan Polisi
Baca: Varsha Strauss Menantu Bambang Trihadtmojo Bagikan Foto Kehamilan Pertama, Intip Potretnya
Kepala BPS Suhariyanto juga menjelaskan biaya pendidikan juga menyumbang inflasi, yakni uang kuliah sebesar 0,04 persen
Biaya pendidikan yang semakin tinggi tidak menyurutkan para orang tua mendapatkan pendidikan terbaik untuk anak-anak. “Tantangan orang tua hari ini semakin banyak. Selain biaya pendidikan yang tiap tahun naik, mendapatkan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak juga merupakan tantangan di masa sekarang ini,” ujar Joos Louwerier, Country Manager & President Director Allianz Life Indonesia (20/6)
Berdasarkan kajian oleh HSBC tahun 2018 yang berjudul Value of Education - The Price of Success, 63 persen orang tua berharap mereka memiliki kesiapan finansial yang lebih baik untuk pendidikan anak mereka, sedangkan 34 persen orang tua khawatir mereka tidak memiliki tabungan cukup untuk pendidikan anak.
Usaha orangtua bahkan semakin besar kala anaknya mulai kuliah. Hampir semua, sekitar 85 persen, orangtua membiayai kuliah dengan pendapatan bulanan, bukan dari simpanan atau pinjaman. Hanya 44 persen orangtua membiaya pendidikan anaknya dari tabungan pendidikan.
Pengorbanan orangtua yang menguliahkan anaknya amat lazim. Hingga 69 persen orangtua berhenti menikmati hidupnya dan hingga 54 persen mencari penghasilan tambahan.
Ada pun 47 persen orangtua mengaku mengurangi hari libur.
Selain itu, 61 persen orangtua berutang demi membiayai pendidikan anaknya. Di antara para peminjam itu, 77 persen untuk membiayai kuliah anak. Sementara 37 persen dari pengutang itu mencari pinjaman untuk menyediakan peralatan penunjang seperti komputer atau gawai lainnya.
“Pendidikan adalah kunci utama dalam membentuk anak-anak kita menjadi manusia yang bertanggung jawab dan berpengetahuan luas. Oleh karena itu, persiapan keuangan sejak dini menjadi sangat penting untuk mengatasi kenaikan biaya pendidikan yang terus terjadi dan menjadi suatu tantangan tersendiri bagi orang tua,” kata Joos.
Terakhir, Joos menambahkan, “Saya percaya bahwa orang tua masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan terbaik dalam kondisi keuangan apa pun. Menyisihkan sebagian pendapatan dan mengalokasikannya untuk dana pendidikan di masa mendatang akan memberikan awal yang baik bagi orang tua dalam mempersiapkan masa depan anak-anak. "
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.