'Tanyakan Pak Prabowo Kapan Ketemu Pak Jokowi'
Presiden terpilih Joko Widodo berharap Paslon 02, Prabowo Subinato-Sandiaga Uno bisa hadir dalam acara pelantikan
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) berharap Paslon 02, Prabowo Subinato-Sandiaga Uno bisa hadir dalam acara pelantikan Presiden-Wakil Presiden terpilih 2019-2024 pada 20 Oktober, mendatang.
Jokowi mengaku akan sangat bahagia jika Prabowo-Sandi turut menghadiri pelantikannya.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam jumpa pers usai KPU resmi menetapkan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih 2019-2024 di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (30/6/2019).
"Yang undang MPR, tapi saya akan sangat, saya dan Pak Kiai Ma'ruf Amin akan sangat berbahagia apabila Pak Prabowo dan Pak Sandiaga Uno datang dalam pelantikan yang akan datang," kata Jokowi.
Baca: Mengembara 52 Negara dengan Mobil Mercedes-Benz Tua
Baca: Jadwal Semifinal Copa America 2019, Brazil Hadapi Argentina, Cile vs Peru Tengah Pekan Ini
Terkait rencana pertemuan dengan Prabowo, Jokowi meminta pertanyaan itu dialihkan kepada Prabowo.
"Tanyakan Pak Prabowo kapan ketemu Pak Jokowi," ucap Jokowi.
Dikabarkan, Pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin secara sah ditetapkan sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019—2024 oleh KPU RI.
Putusan ini ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI berdasarkan Surat Keputusan KPU nomor 987/PL.01.8-Kpt/06/KPU/V/2019.
Jokowi-Ma'ruf ditetapkan sebagai pasangan calon terpilih lewat perolehan suara 85.607.362 atau 55,50% dari total suara nasional.
"Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta, 30 Juni 2019, Ketua KPU, Arief Budiman," kata Ketua KPU RI Arief Budiman saat membacakan surat keputusan di Gedung KPU RI, Jakarta Pusat, Minggu (30/6/2019).
Jokowi juga mengaku masih menunggu kesediaan dari Prabowo untuk bertemu.
Ia mengaku terbuka untuk bertemu.
"Kapan bertemu pak Prabowo? Tanyakan ke pak Prabowo, kapan ketemu pak Jokowi," ungkapnya seraya tersenyum.
Jokowi juga siap membuka diri untuk menerima Prabowo bersama dengan Sandiaga Uno untuk terlibat dalam pemerintahannya kedepan.
Namun, ia masih perlu bertemu dengan Prabowo untuk membicarakan hal tersebut.
"Ya masih perlu waktu, karena saya pun harus mengajak berbicara untuk yang sudah dari dalam, yaitu koalisi Indonesia kerja. Tapi seperti yang sudah sering saya sampaikan, kita terbuka untuk siapapun bersama-sama memajukan negara ini, bersama-sama membangun negara ini," ungkapnya.
Pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin secara sah ditetapkan sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019—2024 oleh KPU RI.
Pertemuan Jokowi-Prabowo dianggap penting untuk menyatukan para pendukung yang saat ini masih ada yang terpisah.
Baca: Live Score PSIM vs Persik Kediri di tvOne, Liga 2 2019, Pukul 15.30 WIB
Baca: Live Score Persebaya Surabaya vs Persela Lamongan di Indosiar, Liga 1 2019, Pantau di HP Sore Ini
Baca: Spanyol Juara Piala Eropa U-21 2019, Pemain Incaran Real Madrid Cetak Gol Spektakuler
Baca: Jadwal Liga 2 2019 Hari ini, PSIM Jogja Hadapi Persik Kediri Live tvOne Sore Ini
Putusan ini ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI berdasarkan Surat Keputusan KPU nomor 987/PL.01.8-Kpt/06/KPU/V/2019.
Jokowi-Ma'ruf ditetapkan sebagai pasangan calon terpilih lewat perolehan suara 85.607.362 atau 55,50% dari total suara nasional.
"Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta, 30 Juni 2019, Ketua KPU, Arief Budiman," kata Ketua KPU RI Arief Budiman saat membacakan surat keputusan di Gedung KPU RI, Jakarta Pusat, Minggu (30/6/2019).
Sementara itu politikus Gerindra Andre Rosiade mengatakan bahwa partai nya masih melakukan kajian mengenai langkah atau sikap politik ke depan pasca keluarnya putusan Mahkamah Konstitusi yang menolak gugatan sengketa Pemilu Presiden Prabowo-Sandi 2019.
Sebelum memutuskan sikap, pertama-tama partainya akan terlebih dahulu menampung aspirasi dari pendukung, kader, serta pengurus partai.
Selain itu dalam menentukan sikap Gerinda ke depan, juga menunggu tindaklanjut dari rencana pertemuan Jokowi dengan Prabowo.
"Tentu nanti kan (menunggu) pertemuan antara Pak Prabowo dengan pak Jokowi," kata Andre saat dihubungi, Minggu, (30/6/2019).
Dalam memutuskan sikap, apakah Partai Gerindra akan tetap berda di opoisi atau koalisi, Andre mengatakan, akan dikomunikasikan dengan partai partai yang mengusungnya di Pemilu Presiden.
Selama ini, dalam menentukan keputusan strategis Prabowo selalu mengkomunikasikannya dengan partai koalisi, sebelum kemudian koalisi tersebut dibubarkan dan diganti dengan kaukus atau forum komunikasi bersama.
"Kan kita telah sepakat bentuk kaukus. Keputusan tersebut nantinya akan dikomunikasikan dengan kaukus tersebut," katanya.
Yang pasti menurutnya dalam menentukan sikap apakah akan tetap berada di oposisi atau kemudian menyebrang menjadi koalisi pemerintah, Partai Gerindra selalu berlandaskan kepentingan rakyat serta pendukunya.
"Jadi bagaimana sikap Gerindra nanti, itu bukan karena dilandaskan kepentingan pribadi," pungkansya.
Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menilai tepat ajakan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) kepada Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno untuk bersama-sama membangun bangsa ini pada lima tahun kedepan.
Menurutnya dalam membangun bangsa memang tidak bisa dilakukan orang per orang atau sekelompok orang saja.
"Saya pikir ajakan pak Jokowi kepada pak Prabowo dan Sandi itu sudah sangat tepat. Bangsa ini harus dibangun bersama-sama," ujar Ferdinand Hutahaean kepada Tribunnews.com, Minggu (30/6/2019).
Ke depannya, menurut dia, tantangan makin besar akan dihadapi bangsa ini.
Karena itu semua anak bangsa yang mengaku cinta tanah air, harus bersama-sama membangun bangsa ini.
Untuk itulah, imbuh dia, Jokowi mengajak Prabowo dan Sandiaga bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik lagi untuk lima tahun kedepan.
"Semoga pak Prabowo mau bersama-sama membangun bangsa kedepan untuk kemajuan negara ini," ujarnya. (Fransiskus Adhiyuda/Taufik Ismail/malau)