2,7 Juta Suara Pileg Dipermalahkan Berkarya, Gerindra: Akan Kami Hadapi
Menurut Andre berdasarkan arahan pimpinan partai, gugatan tersebut akan dihadapi partainya.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Badan Komunikasi Gerindra Andre Rosiade mengaku sudah mendengar kabar adanya suara partainya yang dipermasalahkan Partai Berkarya di Mahkamah Konstitusi (MK).
Berkarya beranggapan terdapat kekeliruan input suara oleh KPU yang menyebabkan 2,7 juta suara beralih ke Gerindra.
Menurut Andre berdasarkan arahan pimpinan partai, gugatan tersebut akan dihadapi partainya.
"Tentu kami akan hadapi karena itu suara kami," kata Andre di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (3/7/2019).
Menurut Andre dalam rekapitulasi suara berjenjang Pemilu legislatif, saksi partainya sudah mengawasi suara tersebut. Oleh karena itu ia yakin bahwa 2,7 juta suara yang dipemasalahkan Partai berkarya itu memang suara sah Gerindra.
"Kami yakin, kan ada pengawasan dan laporan dari saksi kami," katanya.
Menurut mantan Jubir BPN Prabowo-Sandi itu, permasalahan selisih suara tersebut tidak ada hubungannya dengan koalisi.
Baca: Pengamat Ungkap Catatan Penting Kala Jokowi Ingin Banyak Anak Muda Dalam Kabinet Kerja II
Permasalahan tersebut juga tidak akan mempengaruhi hubungan antara partai Berkarya dan Gerindra.
"2,7 juta suara ini besar loh, jadi akan kami hadapi. Tidak ada hubungannya dengan koalisi-koalisi," pungkas Andre.
Sebelumnya Partai Berkarya mengklaim seharusnya memperoleh 5.719.495 suara dan lolos ke Parlemen pada Pileg 2019.
Namun karena terdapat kesalahan pengiputan suara oleh KPU terdapat pengurangan suara Berkarya di 53 daerah yang tersebar 20 provinsi.
Dalam rekapitulasi hasil Pileg 2019 yang ditetapkan KPU, Berkarya mendapat 2.929.495 suara atau 2,09% sehingga tidak lolos ke Parlemen.