Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Demokrat Sedang Digoyang: Posisi SBY Digugat, Pendiri Partai Menyebutnya Gagal Memimpin

Sebagai Ketua Umum, SBY dinilai gagal membawa Partai Demokrat tampil gemilang di pentas politik Indonesia.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Demokrat Sedang Digoyang: Posisi SBY Digugat, Pendiri Partai Menyebutnya Gagal Memimpin
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono di pemakaman Ibu Ani Yudhoyono di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Minggu (2/6/2019). Ani Yudhoyono meninggal dunia pada Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 waktu Singapura (10.50 WIB) setelah menjalani perawatan penyakit kanker darah yang dideritanya sejak Februari lalu di National University Hospital, Singapura. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY di Partai Demokrat kini sedang dipertanyaan. Sejumlah politisi yang mengaku sebagai para pendiri dan deklarator Partai Demokrat mempertanyakan prestasinya selama memimpin partai dengan dominasi warna biru ini.

Sebagai Ketua Umum, SBY dinilai gagal membawa Partai Demokrat tampil gemilang di pentas politik Indonesia. SBY dinilai gagal membesarkan pemimpin partai. Justru sebaliknya, SBY dinilai telah menghancurkan Partai Demokrat.

Hal ini disampaikan Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Senior Partai Demokrat.

Satu di antara pendiri Partai Demokrat, Hengky Luntungan menyebut, SBY gagal memimpin partai dalam dua periode.

"Bapak ketua umum dalam hal ini Bapak Susilo Bambang Yudhoyono selama menjadi ketua umum Partai Demokrat dalam dua periode, yakni tahun 2014 dan 2019 dinyatakan gagal," ujarnya seperti dikutip dari tayangan Metro TV.

Baca: Dugaan Terbaru Hilangnya Thoriq Saat Mendaki Gunung Piramida, Badannya Diduga Jatuh ke Jurang

SBY disebut membuat Partai Demokrat hancur di bawah kepemimpinannya. "Partai Demokrat hancur di bawah kepemimpinan Pak SBY," kata Hengky Luntungan.

Hengky Luntungan.
Hengky Luntungan. (TRIBUNNEWS.COM/M ISMUNADI)

Hengky menyataka, Partai Demokrat pernah besar di masa lalu. Namun, keberhasilan partai disebut bukan karena sosok ayah Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.

Baca: Kasus Penghinaan Bau Ikan Asin, Fairuz A Rafiq Tolak Berdamai, Galih Ginanjar Harus Masuk Bui

Berita Rekomendasi

"Partai Demokrat pernah besar tapi bukan karena SBY," kata Hengky Luntungan.

Hengky menegaskan, SBY bukanlah pendiri Partai Demokrat. "SBY bukanlah pendiri Partai Demokrat apalagi memilikinya," ujarnya. Karena itu, pihaknya meminta Partai Demokrat untuk segera menggelar kongres luar biasa.

Baca: Perbandingan Durasi Pertemuan PM Shinzo Abe dengan Kepala Negara Lain, dengan Jokowi Hanya Semenit

"Pendiri dan Deklarator Senior Partai Demokrat untuk melaksanakan kongres dipercepat dan atau kongres luar biasa Partai Demokrat," kata Hengky Luntungan.

SBY Menata Hati

Saat ini, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY masih menata hati setelah kepergian sang istri tercinta, Ani Yudhoyono. Di tengah gejolak dan hiruk pikuk arah partai politik, SBY menarik diri.


SBY hanya memantau dari jauh soal politik Indonesia. Ia fokus merawat Ani Yudhoyono di Singapura hingga sang istri menghembuskan napas untuk terakhir kalinya.

Selama beristirahat di kediamannya di Cikeas, SBY ditemui oleh wakil presiden sekaligus sahabatnya, Jusuf Kalla.

Hal tersebut diketahui dari artikel yang dimuat di demokrat.or.id pada 26 Juni 2019.

Baca: Inilah Penjelasannya, Mengapa Berat Badan Penderita Diabetes Cenderung Naik

SBY curhat kepada Jusuf Kalla. Mereka berbicara mengenai masa-masa dulu saat bersama menduduki kursi RI 1 dan RI 2.

"Saya masih menata hati ya. Melalui hari-hari yang berat ini, saya berbincang-bincang dengan sahabat saya, Pak Jusuf Kalla, tadi. Pernah berjuang ke mana-mana mengatasi banyak masalah di negeri ini berdua," kata SBY usai menerima kedatangan Jusuf Kalla, Rabu (26/6/2019).

Saat bertemu Jusuf Kalla, SBY mengaku teringat kembali kunjungan kerja yang pernah mereka lakukan. 

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengunjungi kediaman Presiden kelima RI Susilo Bambang  Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Jawa Barat, pada Rabu (26/6/2019).
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengunjungi kediaman Presiden kelima RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Jawa Barat, pada Rabu (26/6/2019). (Tribunnews.com/Rina Ayu)

"Ibu Ida Jusuf Kalla dan almarhumah juga sering bersama-sama. Saya bilang, 'Pak JK kita dulu sering turun ke daerah mengatasi bencana, mengatasi krisis BBM, ekonomi dan sebagainya," ucap SBY.

Ketika itu pula, Ani Yudhoyono dan istri Jusuf Kalla, Mufidah Kalla turut menemani. Ani Yudhoyono dan Mufidah Kalla intens melakukan tugas ibu negara dan ibu wakil presiden.

"Istri-istri kita melakukan kegiatan untuk mengembangkan handcraft, kerajinan tangan, hal-hal yang berkaitan dengan sosial," kenangnya.

Pertemuan antara SBY dan Jusuf Kalla hanya sebatas silahturahmi dan tak masuk ranah politik. Keduanya hanya mengenang beberapa momen saat keduanya bekerja sebagai presiden dan wakil presiden.

Ani Yudhoyono tutup usia di National University Hospital, Singapura, Sabtu (1/6/2019) setelah menjalani perawatan berjuang melawan kanker darah sejak Februari 2019.

Artikel ini tayang di tribunjabar.id dengan judul SBY Dinilai Hancurkan Demokrat, Forum Pendiri Partai Sebut Ayah AHY Gagal, Desak Gelar Kongres

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas