Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Museum Nasional Indonesia (Museum Gajah)

Museum Nasional Indonesia (Museum Gajah) didorong oleh organisasi Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BG) pada 24 April 1778.

Penulis: saradita oktaviani
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
zoom-in Museum Nasional Indonesia (Museum Gajah)
https://www.museumnasional.or.id/tradisi-menyambut-ramadan-munggahan-museum-nasional-2102
Museum Nasional Indonesia atau sering disebut Museum Gajah. 

TRIBUNNEWS.COM - Museum Nasional Indonesia (Museum Gajah) didorong oleh organisasi Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BG) pada 24 April 1778.

Organisasi tersebut bersifat independen dengan tujuan memajukan penelitian dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan khususnya biologi, fisika, arkeologi, kesusastraan, etnologi dan sejarah.

BG memiliki berbagai koleksi dari gibah maupun penelitian-penelitian.

 

Karena gedung tidak dapat menampung lagi semua koleksinya, maka pada 1862 pemerintah Hindia Belanda memutuskan untuk membangun gedung museum baru di lokasi saat ini.

Gedung museum baru dibuka pada 1868.

Baca: Anggota DPR F-PDIP Sangkal Terima Uang USD108 Ribu Terkait Proyek e-KTP

Baca: Candai Tukang Bubur, Bocah SD di Megamendung Tewas di Bak Air: Pelaku Dihantui Selama Pelarian

Museum ini sangat terkenal di kalangan masyarakat Jakarta, yang disebut ‘Gedung Gajah’ atau ‘Museum Gajah’.

Sebab di halaman depan museum terdapat patung gajah perunggu hadiah dari Raja Chulalongkorn (Roma V) dari Thailand yang pernah berkunjung di Museum Nasional Indonesia (Gajah) pada 1871.

Berita Rekomendasi

Terkadang Museum Nasional Indonesia (Museum Gajah) juga disebut ‘Gedung Arca’.

Karena di dalam gedung banyak menyimpan berbagai jenis dan bentuk arca dari berbagai periode.(2)


BACA SELENGKAPNYA>>>
Sumber: TribunnewsWiki
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas