Pendaftaran Calon Pimpinan KPK Tidak Akan Diperpanjang, Selanjut Proses Seleksi Administrasi
Pendaftaran Calon Pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi ditutup, Kamis (4/7/2019) pukul 16.00 WIB.
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendaftaran Calon Pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi ditutup, Kamis (4/7/2019) pukul 16.00 WIB.
Namun, untuk pendaftaran melalui email, Panitia Seleksi (Pansel), Capim KPK masih bisa dilakukan hingga pukul 23.59 WIB, hari ini, Kamis (4/7/2019).
Hingga saat ini tercatat ada 348 orang mendaftar sebagai calon komisioner KPK.
Baca: Gadis 14 Tahun di Sumedang Dipaksa Hubungan Intim dengan 5 Orang, Pelaku Juga Masih di Bawah Umur
Baca: Ingin Pelesir ke Yogyakarta, Aspri Menpora Minta Uang ke Terpidana Suap KONI
Baca: Wiranto Pimpin Rapat Bersama Tim Asistensi Hukum Bahas Hal Ini
Rapat Pansel Capim KPK pun memutuskan pendaftaran tidak diperpanjang.
Selanjutnya, seleksi administrasi baru dilakukan Pansel Capim KPK mulai Jumat (5/7/2019) dan hasil seleksi administrasi akan diumumkan, Kamis (11/7/2019).
Setelah itu, selanjutnya masuk tahapan meminta masukan publik.
Tugas berat
Ketua Pansel Capim KPK, Yenti Garnasih mengakui menjadi Pansel KPK adalah tugas terberatnya. Yenti mengatakan kerjanya dilakukan secara marathon.
"Kami pada hari pertama kami kerja marathon, jadi hari pertama kami harus buktikan sebab dua hari itu kami jadi pemberitaan, bad news is a good news begitu kan? Ketemu wartawan saat itu kami jelaskan kalau kami punya planning," kata Yenti Garnasih saat ditemui di kantornya Universitas Trisakti, Jakarta Barat, Kamis (20/6/2019).
Bahkan Yenti mengaku bahwa tugas menjadi Ketua Tim Pansel KPK tahun ini merupakan tugas yang paling berat.
Yenti juga pernah menjadi Pansel Kompolnas.
"Saya yang paling berat Pansel KPK. Sorotannya, artinya kalau memang pemberantasan korupsi memang penting sekali untuk Indonesia, yang menyoroti banyak," lanjutnya.
Baca: KPU Hanya Hadirkan Seorang Saksi Ahli, Bambang Widjojanto: Mereka Terlalu Sombong
Dirinya tak hanya berhadapan pada tugas untuk menyeleksi dan menyiapkan tes, tapi juga kepada pihak-pihak yang mengkritiknya macam-macam.
"Semua mengkritisi, membully, baru mulai langsung dikritik semuanya. Didiamkan nanti dianggap benar, dilayani kami lelah sendiri, ya beberapa tahap tertentu saya jawab sejumlah kritik," ujarnya.
Baca: Jokowi Genap Berusia 58 Tahun, Selalu Lewatkan Hari Lahir dengan Kerja, Simak Perjalanan Hidupnya