Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Meninggal di Pesawat, Jemaah Haji Asal Solo Punya Riwayat Diabetes dan Kolesterol

Dokter Sri Mulyani, Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI),menjelaskan penyebab meninggalnya Sumiyatun Sawi Krama jemaah haji berusia 56 INI.

Penulis: Husein Sanusi
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Meninggal di Pesawat, Jemaah Haji Asal Solo Punya Riwayat Diabetes dan Kolesterol
Darmawan/MCH2019
Kedatangan jamaah haji Indonesia di Gate Road Makkah Bandara Prince Mohammad Abdulaziz International Airport, Madinah, Senin (8/7/2019). Ini merupakan kedatangan pertama dengan menggunakan layanan fasttrack, yang hanya membutuhkan waktu 15 menit dari turun pesawat sampai jamaah menaiki bus. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com: Muhammad Husain Sanusi

TRIBUNNEWS.COM, MADINAH - Sumiyatun Sawi Krama jemaah haji asal Solo meninggal dunia saat masih di atas pesawat.

"Inna Lillahi Wa Inna Ilayhi Rojiun. "Ibu Sumiyatun Sawi Krama jemaah haji asal Solo meninggal dunia saat masih di atas pesawat,” Dokter Sri Mulyani, Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI), memberikan keterangan kepada wartawan Media Center Haji, Senin (8/7/2019) dini hari di Madinah.

Sri Mulyani menjelaskan penyebab meninggalnya Sumiyatun Sawi Krama jemaah haji berusia 56 karena serangan jantung.

“Saat di atas pesawat ketika tim kami melakukan pemeriksaan, beliau juga mengalami gula darah atau kolesterol yang sangat tinggi dan tidak terkontrol,” ujar Sri Mulyani.

Baca: INFO HAJI - Suhu Nyaris 50 Derajat Celcius, Berangin dan Debu, Jemaah Haji Harus Pakai Masker

Diketahui identitas Sumiyatun berasal dari Desa Godog, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo. Dia tergabung rombongan 5 kloter 2 Embarkasi Solo.

Dokter Sri Mulyani menambahkan, almarhumah berangkat seorang diri, tanpa ada pendamping dan juga tidak memiliki anggota keluarga.

Berita Rekomendasi

“Saat ini jenazah almarhumah berada di Bandara Madinah,” katanya.

Ketua Kloter 2 Embarkasi Solo (SOC), Lasimin menceritakan, Sumiyatun masuk asrama haji dalam keadaan sehat.

Namun setelah diperiksa dokter, almarhumah baru diketahui memiliki penyakit diabetes yang cukup tinggi.

“Saat diperiksa juga biasa, cuma dokter menemukan adanya penyakit gula," kata Lasimin di Hotel Mubarak Fiddi, Madinah, tempat menginap rombongan Kloter 2 asal Solo.

Lasimin menjelaskan saat masuk pesawat, Sumiyatun tampak sangat sehat.

Demikian pula ketika menikmati hidangan atau makan pertama di pesawat, almarhumah sangat menikmatinya.

Namun untuk makan kedua, ungkapnya, almarhumah sudah tidak mau makan.

“Setelah itu, kira-kira 50 menit sebelum mendarat, almarhumah mengalami muntah-muntah. Dan dokter serta anggota TKHI berupaya semaksimal mungkin menangani, namun, kondisinya langsung drop, dan nyawa almarhumah tak bisa tertolong lagi,” kata Lasimin.

Pihaknya sudah menyampaikan perihal wafatnya almarhumah kepada keluarga di Sukoharjo.

“Keluarga sudah mengikhlaskan, dan harapannya ini menjadi jalan terbaik bagi almarhumah,” kata Lasimin, menirukan maksud dari anggota keluarganya.

Rencananya, jenazah almarhumah akan dimakamkan di kompleks pemakaman di Madinah, di sekitar Baqi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas