Kapolri Sebut 3 Tahun Implementasi Program Promoter Tunjukkan Hasil yang Baik
Tito Karnavian mengatakan tiga tahun implementasi program Profesional, Modern, Terpercaya (Promoter) telah menunjukkan hasil yang baik.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan tiga tahun implementasi program Profesional, Modern, Terpercaya (Promoter) telah menunjukkan hasil yang baik.
Menurut Tito, hal itu terlihat dari hasil survei yang menunjukkan Polri berada dalam tiga besar lembaga yang dipercaya publik. Padahal tahun 2016 silam, Korps Bhayangkara termasuk dalam tiga institusi dengan kepercayaan publik yang rendah.
"Tiga tahun implementasi Program Promoter telah menunjukkan hasil yang baik. Kepercayaan publik terhadap institusi Polri terus meningkat. Polri pada tahun 2016 termasuk dalam 3 institusi dengan kepercayaan publik rendah, dan saat ini berdasarkan hasil survei yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga yang kredibel, telah berada pada 3 besar lembaga yang dipercaya publik," ujar Tito, dalam Peringatan Hari Bhayangkara ke-73, di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (10/7/2019).
Baca: Akademisi: Penerapan Cukai Plastik Akan Berdampak Buruk Bagi Perekonomian
Baca: Presiden Jokowi Berikan Penghargaan Kepada 4 Anggota Polri di Hari Bhayangkara
Baca: Lebih Dekat dengan Maia Estianty, Marsha Aruan Kebingungan Saat Ditanya tentang Sifat Mulan Jameela
Mantan Kapolda Metro Jaya itu menyebut Program Promoter melakukan berbagai perbaikan dalam institusinya. Adapun titik berat perbaikan dilakukan pada tiga kebijakan utama yaitu peningkatan kinerja, perbaikan kultur, dan manajemen media.
Ia menjelaskan peningkatan kinerja diwujudkan melalui peningkatan kualitas pelayanan publik, profesionalisme dalam penegakan hukum, dan pemeliharaan stabilitas kamtibmas secara optimal.
"Perbaikan kultur direalisasikan dengan menekan budaya koruptif, menghilangkan arogansi kekuasaan, dan menekan kekerasan eksesif," kata dia.
"Sedangkan manajemen media dilaksanakan pada media konvensional dan media sosial, dengan menyampaikan berbagai upaya Polri dalam pemeliharaan kamtibmas dan meminimalisir berita negatif, termasuk hoax dan ujaran kebencian," tandas jenderal bintang empat tersebut.