Jadi Saksi RJ Lino, Petinggi PT Llyod's Kembali Dipanggil KPK
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Senior Surveyor PT Lloyd's Register Indonesia, Abidin Ali Mursidin.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Senior Surveyor PT Lloyd's Register Indonesia, Abidin Ali Mursidin.
Abidin akan dimintai keterangannya terkait kasus dugaan korupsi pengadaan Quay Container Crane (QCC) di Pelindo II tahun anggaran 2010.
"Yang bersangkutan akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka RJL (mantan Direktur Utama Pelindo II Richard Joost Lino)," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah kepada pewarta, Jumat (12/7/2019).
Sebelumnya, KPK juga memanggil Business Development Manager PT Lloyd's Register Indonesia, Darobi Syafi'i sebagai saksi untuk tersangka RichardJoost Lino atau RJ Lino, Kamis (11/7/2019).
Namun, Darobi Syafi'i mangkir alias tidak hadir dalam pemanggilan pemeriksaan tersebut.
Baca: Sisi lain Gubernur Kepri Nurdin Basirun, Pejabat Publik yang Dikenal Dermawan dan Hobi Arungi Laut
Kasus ini ditangani KPK sejak Desember 2015 silam.
Namun pengusutan kasus dugaan korupsi di Pelindo II itu belum juga rampung.
Penyidik bahkan belum menahan RJ Lino. RJ Lino yang kini menjabat sebagai Komisaris PT JICT terakhir diperiksa penyidik pada 5 Februari 2016 lalu.
KPK menetapkan RJ Lino sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek pengadaan tiga unit Quay Container Crane (QCC) di Pelindo II.
RJ Lino diduga telah menyalahgunakan wewenangnya saat menjadi Dirut Pelindo II untuk memperkaya diri sendiri, orang lain, dan atau korporasi dengan memerintahkan penunjukan langsung perusahaan asal Tiongkok, Wuxi Huangdong Heavy Machinery sebagai pelaksana proyek pengadaan tiga unit QCC.
RJ Lino disangka melanggar Pasal 2 ayat (1) dan atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.