Jika Temukan Orang Buang Sampah ke Laut, Susi Pudjiastuti : Saya Gantung Nanti di Pelabuhan
"Kalau tidak bisa diubah, tidak menutup kemungkinan 2030 laut Indonesia akan lebih banyak sampah plastik dari pada ikannya," kata Susi Pudjiastuti
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia tengah menyoroti sampah plastik yang kian mengkhawatirkan.
Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Susi Pudjiastuti mengatakan Indonesia merupakan negara terbesar kedua setelah China dalam hal penyumbang sampah laut di dunia.
Baca: Seorang Pengemudi BMW Tengah Viral Karena Terekam Sedang Mencuri Tong Sampah di Malang
Hal ini terlihat dari banyaknya ditemukan sampah-sampah plastik di laut atau perairan Indonesia.
Bahkan, tidak sedikit populasi ikan punah akibatnya.
"Kalau tidak bisa diubah, tidak menutup kemungkinan 2030 laut Indonesia akan lebih banyak sampah plastik dari pada ikannya," kata Susi Pudjiastuti melalui telepon, Sabtu (20/7/2019).
Susi Pudjiastuti mengatakan, sampah plastik tidak bisa hancur di laut meski sudah berusia 400 tahun.
Maka, sudah saatnya masyarakat pesisir merubah pola untuk tidak membuang sampah plastik ke laut.
Baca: Herman Deru Segera Kumpulkan Bupati/Walikota Temukan Inovasi Industri Daur Ulang Sampah
"Saya saja sudah membiasakan tidak menggunakan minuman dalam botol plastik dan memilih menggunakan air dalam gelas seperlunya," ucap Susi Pudjiastuti.
Jika ada masyarakat kedapatan membuang sampah ke laut, Susi Pudjiastuti menegaskan bahwa pihaknya akan tidak segan-segan memberikan sanksi.
"Orangnya yang saya gantung di pelabuhan. Sebagai menteri, saya bertugas menjaga kedaulatan laut dari penjarah ikan. Sekarang kapal ikan asing sudah tidak ada, malah kita yang merusak. Kalian sebenarnya sudah tahu, tapi masih pada degil," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul : Menteri Susi Khawatir Laut Indonesia Lebih Banyak Sampah Plastik daripada Ikannya
Indonesia mengajak ASEAN
Indonesia akan membawa isu sampah plastik saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN.
Hal itu sebagai upaya menyelamatkan laut dari bahaya sampah plastik.
Baca: Di KTT ASEAN dan KTT G-20, Presiden Jokowi Bakal Suarakan Sampah Laut hingga Perang Dagang