Meski Angkat Tangan Tanda Menyerah, Anggota TNI Tetap Dianiaya, Pangdam Angkat Bicara
PT WKS kemudian mempersoalkan tindakan ilegal tersebut. Kedua belah pihak pun melakukan komunikasi.
Editor: Hasanudin Aco
3 anggota TNI BKO pencegahan Karhutla, 1 anggota kepolisian, 1 petugas pemadam kebakaran, dan 12 karyawan PT WKS menjadi korban aksi anarkis kelompok SMB, Sabtu (13/7/2019) lalu.
"Kita menyesalkan adanya kejadian ini. Masyarakat SMB, seharusnya tidak berbuat anarkis di luar aturan hukum," ujar Irwan saat jumpa pers di Mapolda Jambi, Kamis (19/7).
Irwan menegaskan hal-hal seperti ini tidak boleh terjadi lagi.
Apalagi pada saat kejadian anggota TNI sudah menyerah, namun tetap dianiaya massa kelompok SMB.
"Ini tidak boleh terjadi lagi.
Apalagi anggota tidak bersenjata dan sudah mengangkat tangan," tegas Irwan.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk menghentikan cara-cara kekerasan dalam menyelesaikan masalah.
Selain itu, Irwan juga meminta masyarakat untuk menyerahkan senjata api rakitan yang mereka miliki.
"Masalah senjata rakitan ini akan kita tertibkan bersama Polda. Jangan lagi menggunakan senjata rakitan.
Jika masih ada, segera serahkan ke polisi," kata Irwan.
Lebih lanjut Irwan mengatakan, pihaknya siap membantu Polda Jambi dalam menangani konflik sosial di Jambi.
Bahkan terkait permasalahan kelompok SMB ini, Irwan mengatakan pihaknya telah menurunkan personel dari Korem 042/Gapu dan Batalyon Raider 142/KJ.
"Saya juga menyampaikan terima kasih Polda sudah melakukan langkah hukum terhadap pelaku.
Mudah-mudahan ini yang terakhir," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.