Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Meski Angkat Tangan Tanda Menyerah, Anggota TNI Tetap Dianiaya, Pangdam Angkat Bicara

PT WKS kemudian mempersoalkan tindakan ilegal tersebut. Kedua belah pihak pun melakukan komunikasi.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Meski Angkat Tangan Tanda Menyerah, Anggota TNI Tetap Dianiaya, Pangdam Angkat Bicara
Tribun Jambi/Fadly
Polda Jambi menetapkan 20 orang anggota Serikat Mandiri Batanghari (SMB) sebagai tersangka atas kasus penganiayaan terhadap anggota tim terpadu. Tribun Jambi/Fadly 

KRONOLOGI PENYERANGAN

Mabes Polri membeberkan kronologis penyerangan ke sejumlah pihak yang dilakukan oleh kelompok Serikat Mandiri Batanghari (SMB) di Jambi, beberapa waktu lalu.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes (Pol) Asep Adi Saputra menjelaskan, peristiwa tersebut berawal dari penyalahgunaan pengelolaan lahan milik PT Wira Karya Sakti (WKS) oleh pimpinan SMB berinisial M.

"Ada saudara M menginisiasi untuk menyewakan beberapa titik di lahan itu dengan sejumlah uang kepada warga.  Klaimnya sudah hampir 1.000 orang yang menguasai di daerah itu," kata Asep di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (19/7/2019).

PT WKS kemudian mempersoalkan tindakan ilegal tersebut. Kedua belah pihak pun melakukan komunikasi.

Sayangnya, komunikasi menemui jalan buntu. Persoalan tambah runyam ketika lahan PT WKS yang merupakan hutan tanaman industri pohon akasia ditebangi oleh SMB.

Mereka menanami lahan tersebut dengan tanaman lain, salah satunya singkong.

BERITA TERKAIT

Tidak hanya menebangi, SMB juga melakukan pembakaran lahan.

Pembakaran inilah yang menjadi puncak perseteruan.

Ketika personel TNI-Polri yang mendampingi tim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencoba memadamkan api, kelompok SMB marah dan tidak terima.

Mereka kemudian menyerang tim yang sedang melakukan pemadaman.

"Tapi ketika mendampingi itu, masyarakat yang menguasai (lahan) itu marah, tidak suka.

Itulah terjadi penyerangan terhadap petugas dan perusakan mess-mess di sana," kata Asep.

Dalam penyerangan itu, sebanyak tiga anggota TNI dan seorang personel Polri mengalami luka berat hingga ringan.

Saat ini, Asep memastikan bahwa situasi di lahan tersebut telah aman dan terkendali.

Namun, wilayah itu tetap dijaga oleh 320 personel TNI-Polri.

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Meski Angkat Tangan dan Menyerah, Anggota TNI Tetap Dianiaya, Pangdam Mayjen TNI Irwan Angkat Bicara 

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas