Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral Info Atasi Hipotermia dengan Cara Disetubuhi, Basarnas Beri Penjelasan Cara yang Benar

Dalam unggahan itu, disebutkan bahwa jika seseorang yang dalam keadaan hipotermia berada pada kondisi darurat, maka ia harus disetubuhi.

Editor: Daryono
zoom-in Viral Info Atasi Hipotermia dengan Cara Disetubuhi, Basarnas Beri Penjelasan Cara yang Benar
YOUTUBE/EIGER ADVENTURE
Video penanganan pada pendaki yang terkena hipotermia. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Informasil viral mengenai penanganan hipotermia menyebar di media sosial.

Berdasarkan informasi yang beredar, disebutkan bahwa "skin to skin" untuk menangani hipotermia adalah dengan cara disetubuhi.

Dalam unggahan itu, disebutkan bahwa jika seseorang yang dalam keadaan hipotermia berada pada kondisi darurat, maka ia harus disetubuhi.

Hipotermia merupakan suatu kondisi ketika mekanisme tubuh mengalami kesulitan untuk mengatur suhu tubuh pada tekanan suhu dingin di mana suhu tubuh di bawah 35 derajat celcius.

Baca: Termasuk Thoriq, Ini 9 Kisah Tragis Pendaki Gunung: Tewas Terseret Arus, Kena Longsor, Hipotermia

Benarkah bisa menangani hipotermia dengan cara ini?

Mengonfirmasi hal ini, Kompas.com menghubungi Kepala Bagian Humas Badan SAR Nasional (Basarnas), Suhri Sinaga, Senin (22/7/2019).

Ia menegaskan, menghangatkan tubuh seseorang yang mengalami hipotermia dengan cara disetubuhi adalah hal keliru.

Berita Rekomendasi

"Menurut saya, itu enggak benar cara menanganinya."

"Kalau yang kami pernah pelajari, cukup dengan mengganti pakaian dan memakai selimut saja," ujar Sinaga saat dihubungi Kompas.com pada Senin (22/7/2019).

"Tidak ada itu metode menyetubuhi, itu ajaran sesat," ujar Sinaga.

Baca: Prediksi Skor Real Madrid vs Arsenal, Ambisi Pasukan The Gunners Raih Poin Sempurna di ICC 2019

Adapun metode "skin to skin" yang diperbolehkan adalah kulit bersentuhan dengan kulit, bisa dengan saling berpelukan, misalnya di dalam sleeping bag untuk mengembalikan suhu badan ke angka normal.

Sinaga mengatakan, jika korban hipotermia mengenakan baju yang basah, maka ia dilepas bajunya dan diganti dengan pakaian kering.

Cara lain yang bisa dilakukan, dengan melepas semua pakaian basah dan saling berpelukan di dalam sleeping bag antara sesama gender.

Misalnya, jika yang mengalami hipotermia adalah laki-laki, maka penanganan dilakukan oleh laki-laki juga.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas