Megawati Pilih Gerindra daripada PAN dan Demokrat untuk Bergabung ke Koalisi Jokowi?
Ia melihat, pertemuan Megawati dengan Prabowo menunjukkan bahwa PDI Perjuangan memberikan sinyal kuat akan menerima bila Gerindra bergabung di koalisi
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertemuan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi pertanda Gerindra serius untuk masuk menjadi bagian dari koalisi Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research Center (SMRC), Djayadi Hanan kepada Tribunnews.com, Rabu (24/7/2019).
Apalagi kata dia, jika benar-benar Gerindra ingin memperoleh kursi Ketua MPR RI.
Baca: Profil Lengkap Megawati Soekarnoputri, Presiden Ke-5 RI
Baca: Anies Capres 2024, Surya Paloh: Potensi Ada
Baca: 3 Kalangan Calon Menteri Muda Jokowi. Siapa Saja? | Pilih-pilih Menteri Muda Jokowi (4)
Baca: 139 Pengungsi Dilaporkan Meninggal, Indonesia Diminta Tarik Pasukan dari Nduga
"Gerindra memang perlu masuk ke koalisi Jokowi jika ingin menjadi ketua MPR. Karena tanpa bergabung ke kubu Jokowi, penentuan pimpinan MPR akan ditentukan melalui paket. Itu berarti koalisi Jokowi akan satu paket tanpa Gerindra," jelas pengamat politik dari Universitas Paramadina ini.
Selain itu kemungkinan dapat tambahan kursi di kabinet tentu lebih menguntungkan bagi Gerindra ke depannya.
Selain itu dia melihat, pertemuan Megawati dengan Prabowo menunjukkan bahwa PDI Perjuangan memberikan sinyal kuat akan menerima bila Gerindra bergabung di koalisi Jokowi.
"Saat yang sama, PDI Perjuangan atau Megawati tampaknya menunjukkan sikap bahwa Gerindra dianggap lebih diprioritaskan dibanding PAN dan Demokrat untuk bergabung," jelas Djayadi Hanan.
Dia memperkirakan, alasannya Gerindra lebih dinilai PDI Perjuangan konsisten sikapnya dibandingkan PAN.
"Sementara dengan Demokrat, PDI Perjuangan mungkin segan untuk memberikan panggung bagi AHY kalau bergabung dengan Jokowi," ucap Djayadi Hanan.
PDIP-Nasdem Pecah Kongsi?
Kunjungan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke Kantor DPP Partai NasDem bertemu dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Rabu (24/7/2019) kemarin menjadi isu hangat.
Sebab, pertemuan itu berlangsung sesaat setelah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Teuku Umar, Menteng.
Selain itu, Surya Paloh memberi sinyal bakal dukung Anies Baswedan jika maju di Pilpres 2024 mendatang.
Menanggapi isu tersebut, pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, menilai Surya Paloh sedang memainkan drama politik.
Ia menilai pertemuan Surya Paloh dengan Anies yang berbarengan dengan pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Sandiaga dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mempunyai kepentingan politik sendiri.
Baca: 4 Kloter Jemaah Haji Indonesia Fase Kedua Sedang Dilobi Untuk Mendarat di Jeddah
Baca: Klasemen Sementara ICC 2019 Usai Kemenangan Manchester United Lawan Tottenham
Baca: Kini Sudah Berbaikan dengan Putrinya, Sunan Kalijaga Siapkan Cara untuk Awasi Pergaulan Samafina
"Nah ini pertanyaan kenapa mesti hari ini? Apakah ini diartikan Nasdem akan pecah kongsi dengan PDI-P? Karena sebelumnya Surya Paloh juga kumpulin partai politik koalisi 01 semua. Ini berkaitan semua," ucap Hendri saat dihubungi, Rabu (24/7/2019).
Ia menilai Surya Paloh saat ini ingin menunjukkan ada kemungkinan NasDem pecah kongsi dengan PDIP di pemilihan capres 2024.
Hal itu mungkin dilakukan Surya Paloh melihat adanya sinyal PDIP akan menggandeng partai pengusung Prabowo-Sandiaga untuk berkoalisi.
"Ini drama show politik Indonesia, ini drama elite politik. Kita nikmatin aja apa yang disuguhin, tapi yang jelas Anies tidak perlu ragu, tidak perlu takut tidak dapat kendaraan, tidak perlu takut tidak ada dukungan di 2024 nanti," ucap Hendri.
Baca: Surya Paloh Dukung Anies Baswedan Maju Capres 2024, Pengamat: Ini Drama Politik, Kita Nikmatin Saja
Ia juga menyarankan Anies Baswedan untuk menjalankan tugasnya sebagai gubernur selama dua tahun ke depan dengan baik dan totalitas.
Dengan kepemimpinan Anies Baswedan hingga 2021 ini, Anies Baswedan bisa mencuri hati partai politik untuk bisa mengusungnya jadi calon presiden.
Surya Paloh Undang Anies Baswedan ke DPP NasDem: Ini Kunjungan Adik ke Kakaknya
Ketua Umum Partai NasDem mengundang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk makan siang bersama di Kantor DPP NasDem, Jakarta Pusat siang ini.
Disambangi oleh orang nomor satu di DKI Jakarta, Surya Paloh menyambut baik kehadiran Anies dengan begitu hangat.
Usai makan siang bersama, mereka tampak akrab dengan saling senyum ketika ditemui oleh awak media.
"Kita kedatangan keluarga daripada keluarga besar, Pak Anies Baswedan. Dia (Anies) rumahnya memang dari sini, berangkatnya. Ketika kita sudah bertugas cukup lama, barang kali karena waktu yang memungkinkan hari ini kita dipertemukan. Ini kunjungan adik ke kakaknya," kata Surya Paloh di lokasi, Rabu (24/7/2019).
Sementara itu, Anies mengatakan telah bercerita banyak kepada Ketua Umum Partai NasDem itu saat makan siang bersama.
Selain mengobrol soal Jakarta, Surya Paloh yang juga merupakan tokoh senior nasional banyak berbagi pengalaman kepada Anies.
"Kita diskusi santai, cerita banyak tentang peremahan Jakarta, dan alhamdulillah Bang Surya ini seorang senior yang memiliki pengalaman luar biasa. Jadi setiap ngobrol dengan beliau pasti banyak hikmah, dari pengalaman perjalanan, saya merasakan banyak manfaat setiap ngobrol dengan Bang Surya," kata Anies.
Untuk diketahui, sebelumnya Anies tiba di kantor DPP NasDem siang ini pada pukul 11.46 WIB.
Sambil diiringi oleh beberapa orang pendamping, Anies hadir menggunakan seragam dinasnya yang berwarna Putih Biru di sela-sela jam kerjanya.
Diajak Makan Siang, Anies Baswedan Akui Akan Bicarakan Ini dengan Surya Paloh
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh siang ini.
Surya Paloh, diketahui mengundang Gubernur Anies Baswedan makan siang bersama.
Anies pun mengatakan bahwa tak ada agenda khusus meski dirinya sudah menjadwalkan pertemuan itu di sela-sela jam kerjanya.
"Nggak ada agenda khusus, makan siang saja ngobrol. Saya pasti akan ngobrolin Jakarta," kata Anies Baswedan di Gedung DPP NasDem, Rabu (24/7/2019).
Menurut Anies, ia hanya akan bicara soal Jakarta.
Anies pun mengaku bahwa dirinya menghormati undangan yang sudah dikirimkan Surya Paloh lepada dirinya, mengingat Surya adalah seorang tokoh senior nasional.
"Enggak ada (soal politik), saya ngomong Jakarta aja. Beliau orang senior tokoh nasional jadi saya menghormati undangannya karena itu saya datang siang ini," kata Anies.
Sebagai informasi, Orang nomor satu di Ibukota itu datang ke Kantor DPP NasDem, Jakarta Pusat sekitar pukul 11.46 WIB.
Sambil diiringi oleh beberapa orang pendamping, Anies Baswedan hadir menggunakan seragam dinasnya yang berwarna Putih Biru.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.