Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KKP Diminta Turun Tangan Amati Kerusakan Laut Akibat Pencemaran Minyak Pertamina di Karawang

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diminta turun tangan melihat dampak kerusakan laut akibat pencemaran minyak milik Pertamina di laut Jawa.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
zoom-in KKP Diminta Turun Tangan Amati Kerusakan Laut Akibat Pencemaran Minyak Pertamina di Karawang
Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) dan Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) memberikan teguran keras pada Pemerintah dan Pertamina atas kelalaian yang menyebabkan kebocoran minyak bumi oleh Pertamina Hulu Energi (PHE), Offshore North West Java (ONWJ) di perairan Karawang, Jawa Barat. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) Susan Herawati meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk turun tangan melihat dampak kerusakan laut akibat pencemaran minyak milik Pertamina di laut Jawa khususnya di Karawang, Jawa Barat.

Susan mengatakan, akibat minyak Pertamina yang bocor di laut Jawa, berdampak pada ekositem laut dan petani tambak ikan di sepanjang pesisir laut Karawang.

"KKP harus turun melihat langsung harus apa yang harus dilakukan sekarang," kata Susan saat jumpa pers 'Bencana Industri dan Derita Warga Nelayan Karawang' di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (29/7/2019).

Baca: Tanggapi Kabar Alat Deteksi Gempa Dicuri Bocah SMP, BMKG Unggah Cuitan yang Bikin Warganet Gemas

Baca: Seorang Wanita Dilaporkan Hilang Saat Tugas di Bandung, Dulu Anaknya Korban Jatuh dari Apartemen

Baca: Warga Tapanuli Utara Sengaja Naik ke Lantai 2 Rumah Agar Bisa Lihat Jokowi Lebih Dekat

Baca: Respons Politikus PDIP Sikapi Imbauan KPK Agar Parpol Tidak Calonkan Mantan Koruptor Saat Pilkada

Susan beralasan, KKP harus menjalankan fungsinya sesuai aturan UU no 7 tahun 2016 yang menyebut Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam.

Sebab, dampak kebocoran minyak Pertamina selama kurang lebih 2 minggu ini, nelayan kehilangan hasil tangkapan ikan di laut.

Selain itu, lanjut Susan, nelayan kini beralih kerja menjadi penyaring minyak mentah di laut dengan upah dan keselamatan kerja yang minim.

Berita Rekomendasi

Ia mengatakan, nelayan di perairan Karawang dipekerjakan Pertamina untuk menyaring minyak mentah yang tumpah ke laut dengan upah Rp 1,5 juta per 60 karung minyak.

"Selama 2 minggu ini, nelayan yang biasanya mendapat ikan sampai 10 kg per hari, kini hanya 2 kg perhari. Kehidupan nelayan itu siklusnya malam mencari ikan saat cuaca bagus, siklusnya begitu terus. Tapi sekarang nelayan berpindah kerja jadi buruh lepas Pertamina," jelas Susan.

3.000 barel

Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) Susan Herawati mencurigai sebanyak 3.000 barel minyak mentah tumpah ke laut dan telah mencemari laut Jawa akibat kebocoran pipa Pertamina.

"Kecurigaan saya ini yakin 3.000 barel yang tumpah ke laut dan mencermari laut," kata Susan saat jumpa pers 'Bencana Industri dan Derita Warga Nelayan Karawang' di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (29/7/2019).

Susan pun menyebut, penanganan soal kebocoran pipa Pertamina di laut Karawang terbilang lambat.

Sebab, pada kasus bocornya pipa milik Pertamina di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur pada 31 Maret 2018 silam, penangannnya terbilang cepat.

Baca: Presiden dan CEO Softbank Bahas Investasi Rp 42 Triliun

Baca: Rekomendasi 7 Tempat Wisata Murah untuk Berakhir Pekan di Bogor

Baca: Pusat Kajian Fakultas Hukum Undip Dukung KPK Agar Partai Politik Tidak Calonkan Mantan Koruptor

Baca: KPK: Ada Tarif Untuk Isi Jabatan di Pemerintah Kabupaten Kudus

Baca: Hasil Babak Pertama Persela vs Borneo FC, Gol Cantik Renan da Silva Bawa Borneo Unggul 0-1

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas