Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Herayati, Anak Tukang Becak yang Lulus S2 ITB dalam 10 Bulan dengan Predikat Cum Laude

Setelah lulus S1 dan S2 dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan predikat cum laude, Herayati kini mendapatkan paket umrah gratis.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kisah Herayati, Anak Tukang Becak yang Lulus S2 ITB dalam 10 Bulan dengan Predikat Cum Laude
TRIBUN JABAR/HUMAS ITB
Herayati 

Perjuangan Herayati

Perjuangan Herayati dalam meraih gelar S1 dari ITB pernah diberitakan TribunJabar.id pada Juli 2018.

Meskipun berasal dari keluarga tak mampu, Herayati berhasil lulus predikat cum laude dengan IPK 3,77 dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

Bahkan, putri dari pasangan suami istri Sawiri (66) dan Durah (62) ini sempat mendapatkan IP 4,00 pada semester lima.

Pekerjaan ayahnya yang hanya sebagai tukang becak di daerah Perumahan Krakatau Steel, Cilegon, Banten, bukan dijadikan alasan baginya untuk berhenti berjuang.

Hebatnya lagi, Herayati atau akrab disapa Hera juga merupakan mahasiswi langganan penghargaan Dean’st List, enam kali berturut-turut.

Dean'st list adalah penghargaan dari Dekan FMIPA karena prestasi akademik yang baik berturut-turut sejak semester 1 2015 sampai semester 1 2017 memiliki nilai rata-rata (NR) selalu di atas 3.5.

Berita Rekomendasi

Selain berhasil lulus program sarjana dan yudisium cum laude, Hera juga mengikuti perkuliahan program magister melalui program jalur cepat S1 – S2 (fast track) dan telah menyelesaikan 12 SKS mata kuliah program magister dengan nilai rata-rata 3.75.

Prestasi lainnya, dia juga pernah menjadi delegasi Indonesia dalam acara Asia Pasific Future Leader Conference 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Hera merupakan wisudawan dari program studi kimia, FMIPA ITB yang telah diwisuda pada wisuda ketiga ITB tahun akademik 2017/2018, di Sabuga, Kota Bandung Sabtu (21/7/2018).

Saat ditemui TribunJabar.id di Sabuga, Hera bercerita, dia mulai tertarik untuk masuk ITB sejak berada di kelas sembilan SMP.

"Saya masuk ITB tahun 2014. Awalnya diceritakan sama guru SMP yang alumnus ITB, dan beliau ternyata dapat beasiswa full. Dari situ Hera pengen kuliah tapi dapat beasiswa full," ujarnya.

"Nah yang Hera tahu cuma ITB doang. Yang dipikiran cuma ITB dan ITB. Selain itu, Hera juga suka sama kimia pas SMA. Dan jurusan kimia terbaik di Indonesia memang ada di ITB."

Keinginan masuk ITB pun sempat dia utarakan kepada kedua orangtuanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas