Nasdem Akui Incar Kursi Jaksa Agung, Taufiqulhadi: Boleh Kan?
Ia mengatakan, sebagai purna Adhyaksa, sosok ideal pemimpin di lembaga itu haruslah yang mencerminkan keadilan.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Malvyandie Haryadi
HM Prasetyo malah meyakini, orang yang mengkritiknya itu tidak jauh lebih baik jika memimpin institusinya.
Baca: Seleksi CPNS 2019 segera Dibuka, BKN Minta Calon Peserta Siapkan Dokumen Ini
Baca: Titi Kamal Ceritakan Pengalaman Horor Syuting di Bekas Rumah Sakit Jiwa
Baca: Kembali Jadi Sponsor Utama GIIAS 2019, Astra Financial Tawarkan Cicilan Bunga Nol Persen
Baca: Salmafina Sunan Dikhawatirkan Kabur ke Luar Negeri, Sunan Kalijaga Datangi Kantor Imigrasi
Menurut HM Prasetyo, pihaknya tidak pernah lengah mengawasi seluruh jaksa yang ada di Korps Adhyaksa.
Hanya saja ada sejumlah kendala ketika mengawasi jaksa yang jumlahnya mencapai 10 ribu lebih.
Lantas, apakah selama ini Partai NasDem menilai kadernya HM Prasetyo telah bekerja dengan baik di tengah beragam kritikan yang dialamatkan kepada Jaksa Agung?
"Sampai saat ini Pak Prasetyo kan masih dipakai atau tetap sebagai anggota kabinet Jokowi. Kami menilai yang dia memang bekerja dengan baik. Kalau memang tidak memenuhi harapan presiden kan sudah pasti diganti," ungkap Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Jhonny G Plate, Senin (15/7/2019) di DPP Partai NasDem, Menteng, Jakarta Pusat.
Jhonny G Plate melanjutkan bagi Jaksa agung untuk sekedar menyamankan rakyat yang suka protes melawan dengan mengikuti saja seluruh kemauan mereka bukan ciri khas dari kader NasDem.
Kader NasDem itu, lanjut dia, selalu menegakkan aturan dengan penuh tanggung jawab walaupun risikonya menjadi tidak tersohor.
Dikonfirmasi soal Fraksi PDIP DPR yang melakukan rotasi di alat kelengkapan Dewan, dimana Herman Hery kini menjabat Wakil Ketua Komisi III menggantikan Trimedya Panjaitan.
Pelantikan dipimpin langsung ketua DPR Bambang Soesatyo, Senin (15/7/2019) di Gedung DPR, Senayan.
Melalui pergantian ini, Trimedya resmi menjadi anggota biasa di Komisi III.
Santer pula isu beredar, Trimedya sengaja dijadikan anggota biasa sebagai persiapan bakal menduduki posisi Jaksa Agung dalam kepemimpinan Jokowi, periode kedua.
Menyikapi itu, Jhonny G Plate menjawab diplomatis.
Kalaupun isu itu benar adanya, dia bakal mengucapkan selamat pada Trimedya.
"Bagaimana ya, saya bukan presiden terpilih soalnya. Tapi kalau itu benar, ya selamat pada Pak Trimedya. Nanti kita tunggu pada saat Pak Jokowi menentukan, kan tidak boleh isu. Setidaknya Pak Trimedia dianggap layak jadi Jaksa agung itu adalah juga politisi dari Kabinet Indonesia Kerja, koalisi kami, bagus dong. Yah kita serahkan semua ke Pak Jokowi," ungkapnya.