BMKG: Belum Ada Perubahan Permukaan Air Laut Pascagempa 7,4 SR
"Sampai 30 hingga 40 menit ini tidak ada perubahan permukaan air laut," ujar Rahmat Triyono
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Choirul Arifin
Sementara daerah-daerah lain itu levelnya waspada dengan potensi ketinggian tsunaminya kurang 50 cm.
Pandeglang Paling Terasa
Pusdalops BNPB mencatat gempa terasa kuat di Kabupaten Pandeglang, Banten selama 5 - 10 detik, pada Jumat (2/8/2019).
Demikian disampaikan Plh Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo kepada wartawan, Jumat (2/8/2019). "Masyarakat dilaporkan panik dan keluar rumah," tutur Agus.
Kabupaten ini berjarak 85 km dari sumber gempa.
Sejuah ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten/Kota di sekitarnya.
Sementara itu, BPBD Lampung Selatan melaporkan guncangan terasa 1 sampai 5 detik. Tim Reaksi Cepat (TRC) saat ini sedang memantau air laut dan mengimbau masyarakat tetap waspada.
Lebih jauh ia menjelaskan gempa dirasakan kuat di sejumlah wilayah seperti Pandenglang, Lebak, Lampung Selatan, Bengkulu, Sukabumi-Jawa, Depok, hingga Jakarta.
"Guncangan dari gempa tersebut membuat warga berhamburan keluar rumah dan gedung bertingkat," jelasnya.
Gempa bermagnitudo 7,4 terjadi pada Jumat malam (2/8/2019), pukul 19.03 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis gempa tersebut berkedalaman 10 km dan berlokasi 147 km barat daya Sumur, Banten. Dan gempa berpotensi tsunami di beberapa wilayah.
BMKG menginformasikan peringatan dini tsunami untuk wilayah Banten, Bengkulu, Jawa Barat dan Lampung. Berikut ini wilayah dengan kategori yang berbeda berdasarkan pemodelan:
• Pandeglang bagian selatan (Banten) - Siaga
• Pandeglang Pulau Panaitan (Banten) - Siaga