Imbas Mati Listrik Ada yang Rugi Rp 100 Miliar hingga Pasutri Terbakar, Istri Tewas di Tempat
Mati listrik sejak Minggu di Jakarta & sekitarnya berimbas pada warga. Ada yang rugi Rp 100 miliar hingga pasutri terbakar, istri tewas di tempat.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Mati listrik terjadi di wilayah Jakarta, Jawa Barat, Banten dan sekitarnya sejak Minggu (4/8/2019) siang.
Imbas dari kejadian ini, ada yang mengalami kerugian hingga Rp 100 miliar.
Bahkan seorang pasutri di Tangerang tewas terbakar saat hendak menyalakan lilin.
Pemadaman listrik tersebut terjadi karena adanya gangguan pada sistem transmisi.
Hal ini disampaikan oleh Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka.
"PLN memohon maaf atas pemadaman yang terjadi akibat gangguan yang terjadi pada sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV," ujar Made melalui keterangan tertulis pada Minggu (4/8/2019) sore, dikutip dari Kompas.com.
Made melanjutkan, gangguan tersebut menyebabkan transfer energi dari timur ke barat mengalami kegagalan.
Baca: Sejumlah Wilayah Masih Alami Mati Listrik, PLN Perkirakan Listrik Kembali Menyala Senin Malam
Baca: Kumpulan Foto Perjuangan Petugas PLN dalam Bekerja, Bergelantungan dengan Tali di Menara yang Tinggi
Baca: Mati Listrik, Rambut Pelanggan Baru Tercukur Separuh, Tukang Pangkas di Cibinong Langsung Tutup
"Hal ini mengakibatkan transfer energi dari timur ke barat mengalami kegagalan dan diikuti trip seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Jawa," lanjutnya.
Sejumlah wilayah di Jawa Tengah juga mengalami pemadaman listrik.
Akibat dari gangguan ini, banyak pengusaha ritel yang mengalami kerugian materil.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indoensia (APRINDO).
Akibat pemadaman listrik tersebut, kerugian ditaksir mencapai 100 miliar.
“Kalau kemarin saja mulai pukul 11.50 WIB hingga pukul 22.00 WIB atau jam normal operasional gerai berakhir, sementara listrik masih padam, bisa dikalikan berapa kerugian yang kami derita,” ujar Ketua Umum Aprindo, Roy Mandey, dalam keterangan tertulis, Senin (5/8/2019).
Lebih lanjut, Roy mengatakan, semestinya PLN memberikan pengumuman terlebih dahulu terkait pemadaman yang akan dilakukan dalam waktu lama.