Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Listrik Padam hingga Buat Jokowi Marah di Kantor PLN, Ke Mana Menteri BUMN, Rini Soemarno?

Keberadaan Menteri BUMN, Rini M Soemarno dipertanyakan setelah tidak ada saat Jokowi kunjungi kantor PLN.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Listrik Padam hingga Buat Jokowi Marah di Kantor PLN, Ke Mana Menteri BUMN, Rini Soemarno?
TRIBUNNEWS/RIA ANASTASIA
Menteri BUMN Rini Soemarno di acara Penyerahan Bantuan Bina Lingkungan dan Peninjauan Verifikasi Peserta Mudik Bareng BUMN di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta, Jumat (10/5/2019). 

Kepala Negara yang biasa mengumbar senyum justru memasang raut wajah datar saat di kantor PLN.

Bahkan, Jokowi juga menolak meladeni wawancara dengan media massa yang biasa dilakukannya setelah kunjungan.

Kemarahan Jokowi terjadi setelah mendengarkan penjelasan dari Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT PLN, Sripeni Inten Cahyani.

Diketahui, Jokowi berkunjung ke Kantor Pusat PLN untuk meminta penjelasan soal listrik padam di Jabodetabek dan sebagian Pulau Jawa.

Pemadaman yang berlangsung sejak Minggu (5/8/2019) kemarin dan masih berlangsung di sejumlah wilayah hingga Senin sore ini sangat mengganggu aktivitas warga.

Dalam kunjungannya ke kantor pusat PLN, Jokowi bersama sejumlah menteri terkait.

Di antaranya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri ESDM Ignasius Jonan.

Berita Rekomendasi

Terlihat juga Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara serta Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian.

Sejak datang pukul 08.30 WIB, Presiden memang sudah menunjukkan gelagat tak biasa.

Jokowi yang memakai kemeja putih lengan panjang memilih langsung masuk ke ruang rapat.

Orang nomor satu di Indonesia itu tidak transit lebih dulu di ruangan yang sudah disediakan pihak PLN.

Sesampai di ruang rapat, Jokowi yang duduk bersama para menterinya meminta direksi PLN memberikan penjelasan terkait listrik padam.

"Pagi hari ini saya ingin mendengar langsung, tolong disampaikan yang simpel-simpel saja."

"Kemudian kalau ada hal yang kurang, ya blak-blakan saja sehingga bisa diselesaikan dan tidak terjadi lagi untuk masa-masa yang akan datang," kata Jokowi.

Setelah Jokowi berbicara selama dua menit, Plt Dirut PLN, Sripeni Inten Cahyani memberikan penjelasan mengenai masalah teknis yang menyebabkan padamnya listrik.

Sripeni yang berbicara selama 11 menit 34 detik bilang, listrik padam terkait gangguan transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV.

Mendapat penjelasan dari Sripeni, Jokowi hanya menunjukkan raut wajah datar tak puas.

Bahkan Jokowi tak sekali pun tampak tersenyum.

Tanggapannya pun datar dan tersirat ada nada kekecewaan.

Menurut Jokowi, penjelasan wanita yang baru dua hari menjabat Plt Dirut PLN itu terlalu panjang dan teknis.

Jokowi sampai menggeluarkan istilah 'orang-orang pintar' pada jajaran direksi PLN.

"Penjelasannya panjang sekali," ucap Jokowi.

"Pertanyaan saya, Bapak, Ibu, semuanya kan orang pintar-pintar, apalagi urusan listrik dan sudah bertahun-tahun."

"Apakah tidak dihitung, apakah tidak dikalkukasi kalau akan ada kejadian-kejadian sehingga kita tahu sebelumnya. Kok tahu-tahu drop," kata dia.

"Artinya, pekerjaan yang ada, tidak dihitung, tidak dikalkulasi. Dan itu betul-betul merugikan kita semuanya," ujar Jokowi.

Saat Jokowi marah, suasana pertemuan tersebut berjalan sedikit tegang dan ruang rapat terasa sunyi.

Rombongan menteri yang mendampingi Jokowi, seperti Jonan, Budi Karya, hingga Rudiantara juga diam tidak bergeming.

Sripeni kembali meminta waktu untuk memberi penjelasan tambahan pada Presiden.

Dia juga meminta maaf karena lamban menangani masalah tersebut.

Sripeni memberi penjelasan teknis yang menyebabkan gangguan listrik padam tidak terantisipasi.

Menanggapi penjelasan Sripeni, Presiden hanya meminta PLN segera melakukan perbaikan secepatnya.

"Yang paling penting saya minta perbaiki secepat-cepatnya."

"Beberapa wilayah yang belum hidup segera dikejar dengan cara apa pun agar segera bisa hidup kembali," ucap Jokowi.

"Kemudian hal-hal yang menyebabkan peristiwa besar terjadi sekali lagi saya ulang jangan sampai kejadian lagi."

Itu saja permintaan saya. Oke terima kasih," kata Kepala Negara.

Tanggapan Jokowi pun relatif singkat, tak sampai dua menit.

Setelah itu, Jokowi langsung pergi meninggalkan ruang rapat PLN ditemani Sripeni.

Namun, tidak ada perbincangan atau basa-basi di antara keduanya.

Alhasil, ruang transit yang disiapkan untuk Jokowi, kembali 'dianggurkan.'

Padahal di ruangan itu disediakan meja bundar lengkap dengan kursi berwarna putih.

Di atas meja disediakan air minum, buah, dan beberapa kudapan.

Saat keluar gedung, Jokowi juga tidak melayani permintaan wawancara dari awak media.

Jokowi yang biasanya ramah menyapa awak media, memilih diam.

Padahal biasanya, Jokowi ramah atau menyapa dan melambaikan tangan ke arah awak media.

Setelah pertemuan dengan direksi PLN, Jokowi memilih pergi dengan diam kembali ke Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pukul 09.05 WIB.

Jokowi berada di kantor pusat PLN selama 15-20 menit.

Menteri lainnya, Budi Karya Sumadi dan Rudiantara‎ juga ikut pulang meninggalkan kantor pusat PLN.

Sementara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan‎ kembali masuk ke gedung utama PLN didampingi Sripeni.

Sama seperti Jokowi, Ignasius Jonan juga bungkam.

Mantan Dirut PT KAI itu juga enggan melayani permintaan wawancara awak media.

Setelah mengantar Ignasius Jonan masuk ke gedung utama, Sripeni kembali keluar meladeni sesi wawancara dengan awak media.

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Seno Tri Sulistiyono/Theresia Felisiani/Ria Anatasia) (Kompas.com/Yoga Sukmana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas