Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

17 Tahun Bermukim di Filipina, Ini Kata Said soal Kontribusi Diaspora untuk Indonesia

Seperti yang diharapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam salah satu visinya untuk kepemimpinan pada periode kedua, yakni pembangunan SDM.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in 17 Tahun Bermukim di Filipina, Ini Kata Said soal Kontribusi Diaspora untuk Indonesia
Tribunnews.com/Fitri Wulandari
Diaspora Indonesia dari Filipina, Said Zaidansyah saat ditemui di Bengkel Diplomasi Foreign Policy Community Indonesia, Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Diaspora menjadi salah satu bagian penting dalam upaya percepatan pembangunan Indonesia, keberadaan mereka bisa mendorong peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Seperti yang diharapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam salah satu visinya untuk kepemimpinan pada periode kedua, yakni pembangunan SDM.

Seorang diaspora yang telah belasan tahun bermukim d Filipina, Said Zaidansyah mengatakan bahwa dirinya baru kembali ke tanah air karena kini ditugaskan di Jakarta.

Sehingga ia kini kembali ke Indonesia setelah hampir 17 tahun merantau ke negara yang dipimpin oleh Rodrigo Duterte tersebut.

"Saya di Filipina 17 tahun, (tepatnya) 16 tahun 4 bulan, saya di sana bekerja kebetulan, dan saat ini saya ditempatkan di sini, di Jakarta," ujar Said, kepada Tribunnews.com, saat ditemui di Bengkel Diplomasi Foreign Policy Community Indonesia, Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019).

Baca: Ada Calon Pimpinan KPK Laporkan Hartanya Rp1 Triliun, Jubir KPK Beri Penjelasan

Terkait dengan dorongan Jokowi agar dibentuknya sebuah lembaga yang menjaring talenta para diaspora untuk berkontribusi pada pembangunan Indonesia, menurut Said, para diaspora tentu saja menyambut baik 'ajakan' itu.

Namun ia menilai, berkontribusi untuk Indonesia tidak selalu diartikan bahwa diaspora harus berada di Indonesia.

Berita Rekomendasi

Karena para diaspora ini bisa membantu pemerintah melalui keberadaan mereka di luar negeri, sebagai 'jembatan' untuk terus menghubungkan Indonesia dengan dunia, termasuk terkait bisnis dan investasi.

Kendati demikian, menurutnya, bagi mereka yang ingin 'pulang' tentu saja harus mendapatkan dukungan.

"Diaspora tidak mesti pulang ke Indonesia, tapi juga bisa berada di luar negeri, kalaupun ingin pulang ke Indonesia boleh-boleh saja dan itu perlu didorong," jelas Said.

Lebih lanjut Wakil Ketua Umum Indonesian Diaspora Network (IDN Global) 2017-2019 itu menambahkan bahwa pada Kongres Diaspora Indonesia Ke-5 (The Fifth Congress of Indonesian Diaspora) yang akan dihelat pada 10, 12 dan 13 Agustus mendatang, pembahasan mengenai pengalaman dan misi para diaspora dalam membangun Indonesia akan dilakukan secara khusus.

"Dan dalam Kongres Diaspora Indonesia, ini akan dibahas khusus, dan ada beberapa orang (diaspora) yang bertekad untuk membantu Indonesia dari Indonesia," pungkas Said.

Perlu diketahui, Kongres Diaspora Indonesia ke-5 yang bertajuk 'Empowering Indonesia's Human Capital' akan dihelat di The Kasablanka Hall, Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, pada 10, 12 dan 13 Agustus mendatang.

Diperkirakan 5.000 partisipan akan hadir dalam kongres ini, baik dari dalam maupun luar negeri.

Rencananya kongres ini akan dihadiri pula oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto untuk mengisi sesi 'Diaspora Perspective: Step for Indonesia To Thrive In The Era of Industrial Revolution 4.0'.

Selain itu, akan hadir juga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil serta Wali Kota Bogor Bima Arya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas