Komisi VII DPR Desak PLN Beri Kompensasi Layak Kepada Pelanggan Terdampak Listrik Mati
Wakil ketua Komisi VII DPR RI Tamsil Linrung mengritik keras direksi PLN atas peristiwa mati listrik di wilayah Jawa dan Bali, Minggu (4/8/2019).
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil ketua Komisi VII DPR RI Tamsil Linrung mengritik keras direksi PLN atas peristiwa mati listrik di wilayah Jawa dan Bali, Minggu (4/8/2019).
Ia menilai PLN kurang antisipatif terhadap segala kemungkinan gangguan sehingga menyebabkan listrik padam di Ibu kota Jakarta dan sekitarnya.
"Karena itu, kami Komisi VII meminta pertanggungjawaban PLN. Tidak cukup hanya permohonan maaf," ujar Tamsil Linrung, Senin (5/8/2019).
Menurut Tamsil Linrung, PLN harus memberikan kompensasi kepada masyarakat yang menjadi korban pemadaman listrik.
Baca: Satu Keluarga Suami, Istri, dan 2 Anak Ditemukan Tewas Berpelukan Akibat Kebakaran di Teluk Gong
Baca: Tangan Seorang Remaja di Cilandak Nyaris Putus Dibacok Dua Orang Tak Dikenal
Baca: Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah Menjelang Idul Adha 1440 H, Lengkap Beserta Keistimewaannya
Baca: Pemain Arsenal: Mesut Ozil dan Sead Kolasinac hadapi pelaku perampokan
Aturan kompensasi akibat kelalaian PLN sudah diatur, yakni mengacu pada UU Nomor 30 tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan.
Lalu dijabarkan dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) Nomor 27 Tahun 2017.
"Pada Pasal 6 sudah jelas tentang kewajiban PLN memberikan kompensasi. Angka kompensasinya juga tertuang di sana. Namun saya melihat, kompensasi dalam aturan tersebut tidak bakal bisa menutupi kerugian yang ditimbulkan" katanya.
Karena itu, ia berharap dalam memberikan kompensasi, PLN menghitung kerugian yang dialami masyarakat.
PLN tidak menyamaratakan kompensasi kepada para pelanggan yang dirugikan.
“Misalnya Daya listrik yang dipakai pengusaha Koi dan pangkas rambut, mungkin tak besar, tapi kerugiannya bisa puluhan hingga ratusan juta. Kalau perlu gratiskan listrik selama 6 bulan buat para pelaku UKM yang dirugikan tersebut. Ini bentuk pertanggungjawaban. Bukan sekadar ganti rugi, apalagi kompensasi,” katanya.
Ia berharap kejadian blackout wilayah Jawa dan Bali ini menjadi pembelajaran bagi pemerintah dan PLN.
Pemerintah bisa mencoba untuk menggunakan energi alternatif, apalagi Indonesia sangat kaya di sektor energi alternatif.
“Jika hanya bertumpu pada sumber energi yang dikelola secara konvensional, Indonesia tidak akan pernah mampu mencukupu kebutuhan domestiknya. Energi ini variabel kedaulatan nasional. Ketahanan energi kita harus bisa dipastikan bisa membawa Indonesia menjelajahi era kompetisi masa kini dan masa depan yang bertumpu pada energi,” katanya.
Jakarta Pulih
Direktur PLN Regional Bagian Jawa Barat, Haryanto mengatakan pihaknya terus berupaya memulihakan pasokan listrik di wilayah yang terjadi blackout pada Minggu (4/8/2019).
Untuk wilayah DKI Jakarta menurutnya pasokan listrik sudah pulih sejak pukul 15.00 Wib.
"Sesuai dengan arahan pak Presiden tadi pagi PLN berusaha untuk segera memulihkan di Jabar, Jakarta, dan Banten. Alhamdulillah mulai dari pukul 15.00 tadi untuk Jakarta sudah tidak ada pemadaman," katanya di Kantor PLN, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019) malam.
Hanya saja menurutnya untuk wilayah Jawa Barat dan Banten, pasokan belum pulih seluruhnya.
PLN terus berusaha menormalkan pasokan listrik hingga Senin malam.
Baca: PLN Tidak Masalah Dievaluasi Komisi VII DPR Terkait Pemadaman Listrik di Wilayah Ibu Kota
Baca: KPK Gunakan Energi Cadangan Ketika Listrik PLN Padam Agar Operasional Rutan Tetap Berjalan
Baca: 40 Orang Lolos Tes Psikologi Seleksi Capim KPK
Baca: Ayah dan Anak Ditemukan Tewas Tergantung di Bogor, Diduga Sang Ayah Terlebih Dulu Gantung Putranya
"Sampai dengan tadi sore kita sudah bisa nyalakan tambahan mesin pembangkit 5000 Mw dan Insyaallah sampai nanti malam ada tambahan sampai 3000 MW dan yang kita pakai untuk menyalakan kembali pelanggan-pelanggan yang ada di Banten dan Jabar yang mengalami pemadaman insyaallah malam ini bisa kita selesaikan untuk penyalaan kembali para pelanggan-pelanggan yang padam," katanya.
Untuk wilayah Jawa Barat sendiri menurut Haryato pasokan listrik yang belum pulih tersebar di sejumlah Kabupaten atau Kota.
Diantaranya yakni, Bogor, Bekasi, dan juga Bandung.
"Begitu juga dengan Banten, wilayahnya tersebar," katanya.
Haryanto mengatakan sejumlah pembangkit listrik yang mengalami gangguan terus diperbaiki untuk menormlkan kembali pasokan listrik.
Menurutnya pemadaman bergilir akan selesai pada Senin malam.
"InsyaAllah malam ini bisa kita selesaikan. InsyaAllah pembangkit-pembangkit tambahan bisa beroperasi malam ini, dan itu bisa kita gunakan untuk menyalakan kembali pelanggan yang masih padam di jawa Barat dan Banten," katanya.
Jokowi sambangi PLN
Presiden Jokowi langsung mendatangi kantor pusat PT PLN di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019).
Sebelum pukul 09.00 WIB, Jokowi yang menggunakan kemeja putih lengan panjang sudah tiba di Gerung Utama PLN.
Tidak seperti biasanya, transit lebih dulu di ruangan yang sudah disediakan pihak PLN. Melainkan Jokowi memilih langsung masuk ke ruang rapat.
Tegas, Jokowi meminta penjelasan dari PLN mengenai pemadaman listrik di Jabodetabek hingga sebagian Pulau Jawa.
Mantan Wali Kota Solo ini mengingatkan agar penjelasan yang diberikan simpel dan tidak bertele-tele.
Baca: Pemimpin Geng Di Brasil Berusaha Melarikan Diri Berpura-pura Jadi Putrinya
Setelah mendapat penjelasan dari Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani, Jokowi tampak kesal karena penjelasan Sripeni terlalu bertele-tele.
"Penjelasannya kenapa panjang sekali," tegas Jokowi merespon penjelasan dari direksi PLN.
"Bapak, Ibu semuanya kan orang pintar-pintar, apalagi urusan listrik dan sudah bertahun-tahun. Apakah tidak dihitung, apakah tidak dikalkulasi kalau akan ada kejadian sehingga tahu-tahu drop begini," tambah Jokowi lagi.
Sedikit tegang dan ruang rapat terasa kian sunyi. Jokowi tidak sekalipun melempar senyum. Mukanya terus datar.
Rombongan menteri yang mendampingi Jokowi yakni Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, hingga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan juga diam tidak bergeming.
Baca: Kadisnaker ESDM Belum Bisa Pastikan Dua WNI yang Tewas di Jepang adalah Warga Bali
Kembali Sripeni minta waktu untuk memberikan penjelasan. Dia juga meminta maaf karena lamban menangani masalah tersebut.
Jokowi hanya meminta PLN segera melakukan perbaikan secepatnya dengan cara apapun agar listrik yang sempat padam bisa nyala kembali.
"Saya minta diperbaiki secepatnya. Wilayah yang belim hidup segera dikejar dengan cara apapun. Harus segera hidup kembali. Itu saya permintaan saya, terima kasih," tutup Jokowi mengakhiri kunjungannya.
Lantas Jokowi memilih langsung pergi meninggalkan gedung Utama PLN. Lagi-lagi ruang transit yang sudah disiapkan PLN "dianggurkan" Jokowi.
Baca: Penjual Hewan Kurban Ajarkan Teknik Robohkan Sapi
Padahal di ruangan itu disediakan meja bundar lengkap dengan kursi berwarna putih. Di atas meha disediakan air minum, buah dan beberapa kudapan.
Tidak seperti biasanya, ketika keluar dari ruang rapat. Sripeni mengantar Jokowi hingga ke lobi depan. Tidak ada perbincangan ataupun basa basi diantara keduanya.
Jokowi juga tidak melayani permintaan wawancara dari awak media. Jokowi yang biasanya ramah menyapa awak media memilih diam.
Padahal biasanya, Jokowi ramah ataupun menyapa dan melambaikan tangan ke arah awak media. Kini Jokowi memilih pergi dengan diam kembali ke Komplek Istana Kepresidenan Jakarta pukul 09.05 WIB.
Usai itu, menteri lainnya yakni Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara ikut pulang meninggalkan kantor pusat PLN.
Baca: Penembakan di AS yang tewaskan 29 orang: Trump kutuk serangan di tengah kritikan atas dirinya
Sedangkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan kembali masuk ke gedung utama PLN didampingi Sripeni.
Sama seperti Jokowi, Ignasius Jonan juga bungkam. Enggan melayani permintaan wawancara awak media.
Usai mengantar Ignasius Jonan masuk ke gedung utama, Sripeni kembali keluar meladeni sesi wawancara dengan awak media.