Mahfud MD Ceritakan Pertemuan Terakhirnya dengan Mbah Moen: Lengan Dipegang Kuat seperti Dicengkeram
Mahfud MD Ceritakan Pertemuan Terakhirnya dengan KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen: Lengan Dipegang Kuat seperti Dicengkeram
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
Mahfud MD bercerita ia pernah bertemu dengan Mbah Moen 3 kali.
Pertemuan terakhirnya yaitu di Yogyakarta di acara pernikahan puteri Dubes RI di Saudi Agus Maftuh.
Baca: Viral Pria Keturunan Prancis Lolos Masuk Akmil TNI, Diwawancarai Panglima TNI Kuasai 4 Bahasa
Pertemuan tersebut dirasa berkesan oleh Mahfud MD karena Mbah Moen sempat menahan lengannya, seperti mencengkeram dan berbicara serius setengah berisik.
"Beberapa waktu terakhir ini sy bertemu Mbah Moen 3 kali. Terakhir bertemu di Yogya pd acara pernikahan puteri Dubes RI di Saudi Agus Maftuh. Pertemuan terakhir itu sangat berkesan bg sy krn beliau menahan sy, mencengkeram lengan sy, sampai lama utk berbicara setengah berbisik," tulis @mohmahfudmd.
"Sy ingin menyampaikan hal penting, mau ya?" Kata Mbah Moen di acr di Yogya itu. "Ya, Mbah", jawab sy. Kemudian beliau berbicara serius setengah berbisik sampai agak lama. Tangan sy dipegang kuat spt dicengkeram. Sy jd rikuh krn waktu itu bnyk yg antre mau sungkem ke beliau," lanjutnya.
Mahfud MD tidak menyebutkan apa yang dibisikkan Mbah Moen kala itu.
Namun ia berkata pada saat itu, Mbah Moen didampingi oleh Nyai Maimoen dan keluarga, ada pula Pak Supri yang sering mendapingi, serta aktivis PPP Arwani Thomafi.
"Waktu Mbah Moen bcr lama, berbisik, dan serius kpd sy itu beliau didampingi oleh Nyai Maimoen & keluarga; ada juga Pak Supri yg memang sering mendampingi; jg ada aktivis PPP Mas Arwani Thomafi."
"Itu kenangan terakhir sy dgn beliau. Selamat jalan menghadap Sang Khaliq, Mbah Moen," tutup Mahfud MD.
Ditulis Tribunnews sebelumnya, di usia 90 tahun, Mbah Moen sangat dihormati.
Ia seorang ulama besar Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang.
Mbah Moen pernah menjadi anggota DPRD kabupaten Rembang selama 7 tahun.
Setelah berakhirnya masa tugas, ia mulai berkonsentrasi mengurus pondoknya yang baru berdiri selama sekitar 7 atau 8 tahun.
Tapi rupanya tenaga dan pikiran ia masih dibutuhkan oleh negara sehingga ia diangkat menjadi anggota MPR RI utusan Jateng selama tiga periode.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)