Fakta-fakta Meninggalnya KH Maimoen Zubair, Dimakamkan di Mekkah hingga Gereja Katolik Gelar Doa
Berikut ini Fakta-fakta Meninggalnya Mbah Maimun, Kenapa Dimakamkan di Mekkah hingga Gereja Katholik di Mojokerto Gelar Doa
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Daryono
Said Aqil setelah melakukan musyawarah bersama keluarga besar Mbah Moen mengatakan hal tersebut.
“Insyaallah disareaken (dimakamkan) di Mekkah. (Karena di sana) Tanah Suci,” jelasnya.
Mbah Moen pernah menginginkan untuk didoakan agar bisa meninggal pada hari Selasa.
Hal tersebut diungkapkan menantu Mbah Moen, KH Zuhrul Anam Hisyam atau lebih akrab disapa Gus Anam dalam akun Facebook-nya.
"Innalillahi Wainnailaihi rojiun, Telah Wafat Syaikhona Mbah KH Maimoen Zubair (Mbah Moen). di Mekkah Mukarromah. Semoga khusnul khotimah."
"Mbah Yaii Maimun pernah dawuh, minta didoakan meninggal pada hari Selasa karena biasanya orang ahli ilmu itu meninggal nya hari Selasa," tulis Gus Anam di laman Facebook miliknya.
Selain itu, Mbah Moen juga pernah minta didoakan agar meninggal ketika menjalankan ibadah haji.
"Dan minta didoakan meninggal di Mekkah pas haji... Masya Allah... Diijabah oleh Allah semuanya," tulis Gus Anam.
2. Tiga surat diplomatik yang lancarkan pemakaman di Ma'la
Ma'la merupakan tempat pemakanan mulia yang tak biasa bagi warga Indonesia.
Komplek pemakaman yang terletak kurang lebih 500 meter dari Masjidil Haram tersebut juga merupakan tempat dimana istri Baginda Rasul SAW, Siti Khadijah dimakamkan.
Mentri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin mengungkapkan bahwa pemakanan Ma'la sebenarnya bukan diperuntukkan untuk jemaah haji Indonesia yang meninggal di Mekkah saat menunaikan ibadah haji.
“Ma’la adalah pemakaman yang dikhususkan bagi warga Makkah. Ada pemakaman tersendiri bagi jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia di Makkah,” kata Lukman.
Agus Maftuh Abegebreil yang merupakan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia menjelaskan tentang proses pengurusan jenazah Mbah Moen hingga akhirnya bisa dimakamkan di Ma'la.