Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gelar Doa untuk Mbah Moen, Gereja Katolik Mojokerto Pajang Foto Sang Ulama

Bukan hanya umat muslim saja yang kehilangan ulama kharismatik Mbah Moen.Umat Katolik di Mojokerto gelar doa khusus untuk melepas kepergiannya.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Gelar Doa untuk Mbah Moen, Gereja Katolik Mojokerto Pajang Foto Sang Ulama
instagram.com/@nahdlatululama
KH Maimun Zubair (Mbah Moen) 

Sebelum berangkat ke Mekkah, Mbah Moen pun menyampaikan pesan khusus kepada santri dalemnya, Muhammad Jibril.

Nasehat bijak yang sering dikemukakan oleh Mbah Maimoen itu terakhir kali terucap saat Muhammad Jibril mendampinginya di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta sebelum berangkat menunaikan ibadah haji ke Mekkah, Arab Saudi.

Muhammad Jibril pun tak menyangka jika momen itu adalah saat terakhir ia bisa mengabdikan diri mendampingi kiai sepuh tersebut.

"Beliau berpesan kepada saya kalau keistiqomahan beliau dari dulu sampai sekarang itu karena beliau sering membaca, memahami Al Quran dan kitab kuning."

"Makanya beliau berpesan kepada saya dan masyarakat supaya jangan melupakan Al Quran dan Kitab Kuning. Doa yang terbaik buat beliau," terang Muhammad Jibril yang juga masih kerabat dengan Mbah Maimoen saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/8/2019).

Nah, setelah Mbah Moen wafat di mekkah pada Selasa (6/8/2019) pukul 04.17 waktu setempat. Pubilk pun mengenang kembali kutipan-kutipan nasehat dan pernyataan yang menyejukkan.

Ulama yang lahir pada 28 Oktober 1928 itu dengan demikian wafat diusia 90 tahun.

Berita Rekomendasi

Berikut 20 quotes Mbah Moen bahasa Jawa dan terjemahannya dari www.ahmadfarieds.blogspot.com

1. Wong Yahudi iku biyen gelem mulang angger dibayar, tapi akehe kiyai saiki ngalor ngidul karo rokoan ora gelem mulang nak ora dibayar, gelem mulang angger dibayar.

(Orang Yahudi dulu mau mengajar kalau dikasih uang, tetapi kebanyakan kyai sekarang mondar-mandir sambil rokoan tidak mau mengajar kalau tidak dikasih uang).

2. Wong neng dunyo iku ono bungahe lan ono susahe, kabeh iku supoyo biso dadek’ake parek marang Allah, Tapi nak neng akhirat nak susah susah tok rupane nang neroko, tapi nak seneng yo seneng tok rupane neng suargo

(Orang di dunia itu ada yang senang dan ada yang susah. Semua itu supaya bisa mendekatkan diri kepada Allah, tetapi kalau di akhirat susah terus yaitu ketika di Neraka, dan senang terus ketika di Surga).

3. Kanggone wong islam nak susah yo disabari nak bungah disyukuri.

(Untuk orang Islam ketika susah disabari dan ketika senang disyukuri).

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas