Prabowo Subianto Disambut Meriah Kader PDIP di Arena Kongres
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo disambut meriah oleh ratusan kader PDIP Perjuangan saat hadir di Kongres V PDIP.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setiap tamu yang datang ke arena Kongres V PDI Perjuangan di Grand Inna Bali Beach Hotel, Sanur, Denpasar, Kamis (8/8/2019), disambut oleh lebih dari seratus orang gadis cantik berpakaian adat Bali yang menampilkan tari pendet.
Sehingga siapapun petinggi negara maupun partai yang datang, harus melewati para penari dari sekolah tingkat atas di Bali yang menampilkannya.
Baik itu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang mendahuluinya sekitar 5 menit, serta Wapres Jusuf Kalla dan Wapres terpilih KH Ma'ruf Amin.
Ratusan penari pendet berusia muda itu menggerakkan tubuh dan tangannya dan berbaris rapi di jalan menuju pintu hotel.
Sebelum Jokowi dan Megawati, para ketua umum partai politik dan menteri yang hadir juga ikut merasakan kentalnya aroma kebudayaan di kongres PDIP.
Dari Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang tiba bersama Akbar Tandjung dan Lodewijk Paulus.
Baca: Sandiaga Uno Komentari Kehadiran Prabowo Subianto di Kongres PDIP
Pun Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, dan Ketua Umum PPP Soeharso Monoarfa dan Sekjennya Arsul Sani.
Juga Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto hadir dalam Konggres PDIP.
Prabowo yang datang ditemani Wasekjen Gerindra Edi Prabowo ini, sama seperti undangan lainnya disambut dengan tarian pendet.
Senyum mengembang dari Prabowo saat disapa ramah para simpatisan kader PDI Perjuangan yang melihatnya tiba di arena kongres.
Ratusan penari menyambut bersama ratusan penggembira kongres berpakaian merah yang sibuk mengabadikan kedatangan para pejabat itu.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberi penekanan bahwa selain sebagai peristiwa politik, kongres V PDIP adalah juga peristiwa kebudayaan demi membangun sebuah nation and character building.
Sebab tak ada bangsa yang besar tanpa menghormati martabat bangsa sendiri.