Ketika Tudingan Miring ke Presiden Jokowi Ditanggapi Santai oleh Gibran Rakabuming
Gibran Rakabuming dan anggota keluarga lainnya kerap kali santai saat menghadapi tudingan dan ancaman yang diarahkan ke Jokowi.
Penulis: Kurniawati Hasjanah
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gibran Rakabuming Raka menjelaskan sikapnya yang santai tiap kali hadapi tudingan ke sang ayah, Presiden Jokowi.
Gibran Rakabuming dan anggota keluarga lainnya kerap kali santai saat menghadapi tudingan dan ancaman yang diarahkan ke Jokowi.
Berbagai tudingan dan hinangan kerap kali diarahkan ke Jokowi di media sosial dan ditanggapi Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep dengan santai.
Misalnya ketika ada video viral yang berdurasi singkat berisikan ancaman akan memenggal kepala Jokowi.
Gibran Rakabuming pun membalasnya dengan kepala dingin, mendoakan agar pria yang teriak-teriak di video itu diberikan pintu maaf.
"Sudahlah gak usah dibesar-besarkan.
Kita yg sabar aja dan gak usah terpancing emosinya.
Mumpung lagi bulan puasa kita fokus ibadah aja.
Semoga bapak yg ada di video itu diberikan pintu maaf," tulis @Chilli_Pari.
Adanya tanggapan santai yang kerap dilakukannya ketika hadapi ancaman dan tudingan yang diarahkan kepada Jokowi, lantas Gibran Rakabuming mendapatkan pertanyaan mengenai alasan perilakunya tersebut.
Hal tersebut terjadi ketika Gibran Rakabuming menjadi narasumber di program acara Unlock dilansir TribunJakarta.com dari kanal YouTube Metro Tv pada Senin (12/8/2019).
Mulanya Billy Boen sebagai pembawa acara mempertanyakan alasan mengapa Gibran Rakabuming kerap bersikap santai hadapi tudingan yang diarahkan ke Jokowi.
"Pak Jokowi sukses di Solo dan pindah memimpin Ibu Kota. Nah ada berbagai hujatan yang diarahkan waktu itu, sikap keluarga emang udah santai aja menghadapi berbagai tudingan tersebut?" tanya Billy Boen.
Gibran Rakabuming memaparkan, saat itu keluarga Jokowi membiasakan diri dengan berbagai tudingan yang diarahkan ke sosok mantan Walikota Solo tersebut.
"Kita membiasakan diri karena itu merupakan resiko pekerjaan bapak," ucap Gibran Rakabuming.
Ayah Jan Ethes itu menegaskan, yang terpenting hujatan dan tudingan tersebut tidak ada yang benar sehingga ia menanggapinya dengan santai.
Simak Videonya:
"Saya menanggapi santai karena hujatan tersebut tak ada yang benar. Apalagi ada tudingan soal PKI yang enggak benar maka kita tanggapi santai aja. Lucu-lucuan aja," beber Gibran Rakabuming.
"Pernah diskusi sama bapak dan ibu?" tanya Billy Boen.
"Ya itu kita jadikan lucu-lucuan saja, masa dituduh sebagai PKI dan segala macamnya," jelas Gibran Rakabuming.
Sontak penjelasan Gibran Rakabuming itu menuai tawa penonton satu studio.
Gibran dan Kaesang Ribut di Twitter
Presiden Jokowi tampak harus turun tangan untuk melerai 'perseteruan' kedua anak laki-lakinya, Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep.
Di akun Twitter miliknya, Jokowi mengomentari Tweet Kaesang Pangarep yang meledek bisnis sang kakak, Gibran Rakabuming.
Ini memang bukan kali pertama, Kaesang dan Gibran Rakabuming memang kerap berseterum, khususnya dalam hal bisnis.
Tapi keduanya menegaskan, kalau hal itu hanya terlihat di media sosial saja.
Pada kehidupan nyata, keduanya justru sering berkolaborasi dan diskusi tentang bisnis.
Melihat kedua anaknya itu kerap bertengkar di Twitter, Jokowi yang biasanya cuek kini tampak berkomentar.
Melalui akun Twitter-nya, @jokowi, ayah tiga anak itu melerai kedua anak laki-lakinya tersebut.
Menurut Jokowi, Gibran Rakbuming dan Kaesang Pangarep yang tinggal jauh dari orangtuanya itu masih sering bertengkar.
Ia meminta keduanya agar bisa rukun.
"Aduh ....
@kaesangp dan @Chilli_Pari kalian nih jauh dari orang tua, sudah punya usaha sendiri, masih suka berantem.
Yang rukun dong," tulisnya.
Komentar Jokowi itu kemudian dijawab oleh Kaesang Pangarep.
Ia meminta ampun kepada sang ayah, dan berjanji akan mengulanginya lagi.
Ya, Kaesang Pangarep malah janji akan mengulanginya lagi, bukan tidak mengulangi.
"ampun pak ampun (emote) saya akan mengulanginya lagi," tulis Kaesang Pangarep.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.