Beredar Nama-nama Menteri Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin, Ada Fadli Zon hingga Najwa Shihab
Beredar nama-nama menteri pada kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin mendatang. Ada beberapa nama baru yang terlibat, yakni Fadli Zon, AHY, hingga Najwa Shihab.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Whiesa Daniswara
Beredar nama-nama menteri pada kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin mendatang. Ada beberapa nama baru yang terlibat, yakni Fadli Zon, AHY, hingga Najwa Shihab.
TRIBUNNEWS.COM - Daftar nama-nama menteri baru pada kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin masih menjadi misteri.
Beberapa waktu lalu, sempat tersiar daftar nama-nama menteri yang digadang-gadang akan mengisi kabinet periode 2019-2024 mendatang.
Namun, nama-nama menteri yang tersiar di media sosial itu dianggap hoaks atau berita bohong.
Kini, beredar kembali daftar nama-nama menteri pada kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.
Baca: Mencuat Usulan 10 Pimpinan MPR, Fadli Zon: Kenapa Tidak?
Baca: Berita Terpopuler Hari Ini: Dari Isu Kabinet Jokowi dan Konflik Kivlan Zein-Wiranto
Deretan nama tersebut beredas di grup Whatsapp.
Diklaim, nama-nama tersebut merupakan hasil keputusan Presiden Jokowi di Istana Merdeka Bogor pada Minggu, (4/8/2019) silam.
Dalam siaran kabar di media sosial, tersebar secarik kertas yang berisi daftar nama-nama menteri baru tersebut.
Pada kertas, tertilis Risalah Rapat Pengangkatan Menteri Pembantu Presiden dalam Kabinet Kerja Jilid II Periode 2019-2024.
Tertulis pula bahwa rapat tersbeut dipimpin oleh Jokowi dan Sekretaris Rapat, Pramono Anung.
Rapat tersebut dituliskan berlokasi di Ruang Garuda Istana Bogor.
Ma'ruf Amin, ketua umum partai koalisi, dan sekretaris jenderal partai koalisi juga dituliskan hadir.
Dilansir Tribunnews, berikut susunan kabinet Jokowi-Maruf Amin yang beredar di medsos tersebut :
Presiden: Joko Widodo
Wakil Presiden: Ma'ruf Amin
Menteri Kabinet
Menteri Sekretaris Negara: Pramono Anung Wibowo
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional: Hendrawan Supratikno
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman: Susi Pudjiastuti
Menteri Perhubungan: Rusdi Kirana
Menteri Kelautan dan Perikanan: Agus Suherman
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Faisal Basri
Menteri Pariwisata: Triawan Munaf
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan: Ryamizard Ryacudu
Menteri Dalam Negeri: Ganjar Pranowo
Menteri Luar Negeri: Dino Patti Djalal
Menteri Pertahanan: Andi Widjajanto
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia: Mahfud MD
Menteri Komunikasi dan Informatika: Semuel Abrijani Pangerapan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Heru Budi Hartono
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Rini Soemarno
Menteri Keuangan: Muhammad Chatib Basri
Menteri BUMN: Ririel Ardiansyah
Menteri Koperasi dan UKM: Eva Kusuma Sundari
Menteri Perindustrian: Bahlil Lahadalia
Menteri Perdagangan: Fadli Zon
Menteri Pertanian: Spudnik Sujono Kamino
Menteri Ketenagakerjaan: Muhammad Hanif Dhakiri
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadi Muljono
Menteri Lingkungan Hidup dan Perikanan: Tsamara Amany Alatas
Menteri Agraria dan Tata Ruang: Adian Napitupulu
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Yudi Latief
Menteri Agama: Komaruddin Hidayat
Menteri Kesehatan: Daeng M Faqih
Menteri Sosial: Agus Harimurti Yudhoyono
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Najwa Shihab
Menteri Pendidikan Nasional: Syawal Gultom
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi: Kadarsah Suryadi
Menteri Pemuda Dan Olahraga: Erick Thohir
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi: Budiman Sudjatmiko
Pejabat Setingkat Menteri
Jaksa Agung: Todung Mulya Lubis
Panglima TNI: Jenderal Andhika Perkasa
Kapolri: Jenderal Mohammad Tito Karnavian
Sekretaris Kabinet: Johan Budi SP
Kepala Negara Pemerintah Non Kementerian
Kepala Badan Intelijen Negara: Budi Gunawan
Kepala Badan Penanaman Modal: Thomas Trikasih Lembong
Kepala Badan Ekonomi Kreatif: Addie Muljadi Sumaatmadja
Kepala Lembaga Non Struktural
Kepala Staf Kepresidenan: Diaz Hendropriyono.
Tanggapan Kepala Bekraf
Kepala Bekraf, Triawan Munaf, menanggapi daftar nama menteri baru di Kabinet Kerja Jilid II yang kembali beredar tersebut.
Dilansir Tribunnews, menurut Triawan, kabar tersebut adalah hoaks atau berita bohong.
Daftar yang beredar dianggap kerjaan orang iseng.
"Big hoax (bohong besar)," ujar Triawan saat dihubungi Tribunnews.com, Jakarta, Sabtu (10/8/2019).
Diketahui, Jokowi memang mengadakan pertemuan untuk para menteri, kepala lembaga, dan mantan menteri bersama keluarga di Istana Bogor, Minggu (4/8/2019) lalu.
"Ini kerjaan orang iseng (sebar kabar bohong soal susunan menteri)."
"Waktu ada event di Sentul pun hoaks yang sama disebar. Katanya ada rapat yang seperti itu (menentukan menteri). Di surat hoaks ada nama Pramono Anung, padahal beliau tidak ada di Sentul," tutur Triawan.
Hoaks Sebelumnya
Sebelumnya, hoaks yang sama juga pernah terjadi pada Juli lalu.
Dokumen mengenai daftar nama menteri Kabinet Kerja jilid II beredar pada Selasa, (16/7/2019).
Dilansir Kompas.com, ada yang menyebarkannya melalui grup Whatsapp, ada pula yang membagikannya di media sosial.
Risalah rapat itu menggunakan kop Garuda di bagian atasnya.
Dibawahanya terdapat tulisan 'Koalisi Indonesia Maju Republik Indonesia, Risalah Rapat Pengangkatan menteri Pembantu Presiden Dalam kabinet Kerja Jilid II Periode 2019-2024'.
Terdapat pula tulisan bahwa rapat itu diagendakan pada Minggu, 14 Juli 2019, di Ruang Rapat Sentul City International Convention Center, Bogor, Jawa Barat.
Di tempat yang sama hari itu, Jokowi memang menyampaikan pidato bertajuk Visi Indonesia di hadapan para relawan.
Dalam dokumen tersebut, nama Jokowi tercantum sebagai pemimpin rapat dan Pramono Anung sebagai sekretaris rapat.
Disebutkan juga bahwa rapat dihadiri Ma'ruf Amin, Ketua Umum dan Sekjen Partai Koalisi, serta Ketua TKN Erick Thohir.
Lalu di bawahnya ada daftar lengkap nama yang disebut akan menempati posisi sebagai menteri dalam menteri kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
Muncul nama-nama baru seperti Dedi Mulyadi sebagai Menteri Pariwisata, Hasto Kristiyanto sebagai Menteri Dalam Negeri, Yusril Ihza Mahendra sebagai Menteri Hukum dan HAM, serta Grace Natalie sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan.
Lalu Erick Thohir sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, Angela Herlina Tanoesoedibjo sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika, Eva Kusuma Sundari sebagai Menteri Koperasi dan UKM, Soetrisno Bachir sebagai Menteri Perindustrian.
Ada juga nama-nama lama yang kini menempati pos menteri di kabinet kerja Jokowi-JK.
Bantahan TKN dan Istana
Namun Erick Thohir yang namanya disebut ikut menghadiri rapat memastikan dokumen tersebut tidak benar.
Ia menegaskan tidak ada rapat yang dilakukan di Sentul untuk membahas masalah kabinet.
" Hoaks," kata Erick kepada Kompas.com, Rabu (17/7/2019).
Erick mengatakan, usai menyampaikan pidato Visi Indonesia di Sentul akhir pekan lalu, Jokowi langsung bergabung ke panggung sebelah bersama Slank.
Tak pernah digelar rapat yang membahas nama menteri.
Bahkan Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang dalam dokumen itu disebut sebagai sekretaris rapat tidak hadir di Sentul.
"Sekretarisnya Pak Pramono Anung, Pak Pram saja enggak datang," ujar Erick.
Bos Grup Mahaka itu menilai, penyusunan kabinet tentu lebih layak dibicarakan Jokowi dengan para ketua umum partai politik pengusung di Pilpres 2019.
Ia pun meyakini Jokowi memiliki tim khusus untuk meracik format kabinetnya di periode kedua.
"Pasti Beliau berdiskusi dengan pihak yang berkepentingan. Mungkin ada masukan dari tim koalisi. Tapi pasti Beliau punya tim sendiri, yang di mana kan berbeda dengan 2014, ada istilah tim transisi (dari periode Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono)," ujar Erick.
Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki juga membantah Presiden Jokowi menggelar rapat khusus di Sentul untuk menentukan nama-nama menteri di Kabinet Kerja Jilid II.
"Saya sebenarnya enggak mau nanggapi. Sapi saya ada di Sentul dan enggak ada rapat itu," ujar Teten.
Ketika ditanya apakah sebelumnya Jokowi sudah menentukan nama-nama menterinya, Teten mengaku tak mengetahuinya.
Hanya, ia memastikan tak ada rapat penentuan nama-nama menteri saat Jokowi menyampaikan visinya di periode kedua.