TNI AD Libatkan Pihak Lain Lakukan Penilaian Ideologi Tambahan Terhadap Taruna Akmil Enzo Zenz Allie
Andika menjelaskan, penilaian tersebut dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu 10 dan 11 Agustus 2019 lalu.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan, pihaknya menggunakan alat pengukur dari pihak di luar TNI Angkatan Darat untuk mengukur moderasi bernegara Taruna Akmil berdarah Perancis yang sempat viral karena diduga terpapar ideologi radikal dari ormas terlarang Hizbut Tahrir Indonesia, Enzo Zenz Allie.
Meski demikian, ia yakin terhadap hasil dari tim dan alat ukur moderasi bernegara yang diterapkan ke Enzo dan sejumlah Taruna yang dipilih secara acak.
Hal itu disampaikan Andika saat konferensi pers di Mabes TNI Angkatan Darat Jakarta Pusat pada Selasa (13/8/2019).
"Kami memang menggunakan alat ukur yang digunakan sebagai alat ukur oleh pihak lain. Tapi kami yakinkan kalau tim ini tim yang sudah berpengalaman dan sangat ilmiah karena merupakan hasil studi penyempurnaan berulang-ulang selama delapan tahun. Jadi tidak hanya dilakukan oleh kami saja," kata Andika.
Baca: Rindu Ani Yudhoyono, Annisa Pohan Bongkar Isi Chat Sang Mertua yang Sangat Perhatian
Andika tidak membuka secara rinci mengenai metodelogi pengukuran tersebut karena menurutnya pengukuran tersebut tidak boleh diketahui oleh siapapun.
"Kami tidak ingin membuka detail soal metodologi, memang ini kan sesuatu yang tidak boleh diketahui. Saat kami melakukan test itu jangan sampai orang kemudian sudah tahu," kata Andika.
Namun ia membuka sedikit informasi mengenai pengukuran tersebut.
Ia menjelaskan, dalam pengukuran tersebut tim tersebut telah melakukan penilaian kepribadian atau self assessment terhadap Enzo dan sejumlah Taruna Akmil lain yang dipilih secara acak.
Baca: Sedang Undercover, Briptu Heidar Berniat Tukar Informasi dengan Bripka Alfonso Saat Disergap
Selain itu, Andika menjelaskan bahwa tim tersebut juga telah melakukan self report secara eksplisit atau terang-terangan dan secara implisit atau tertutup terkait assosiation test.
Tidak hanya itu, tim tersebut juga telah melakukan wawancara pendalaman.
"Jadi tiga ini memang desainnya sudah bagus karena bukan hanya data tetapi melalui wawancara pendalaman yang dilakukan," kata Andika.
Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa memutuskan TNI Angkatan Darat tetap mempertahankan Taruna Akmil berdarah Perancis yang sempat viral karena diduga terpapar ideologi radikal dari ormas terlarang Hizbut Tahrir Indonesia, Enzo Zenz Allie.
Baca: Komnas HAM Desak Panglima Serius Tangani Konflik Lahan Warga Pasuruan dengan TNI AL
Hal itu disampaikannya saat konferensi pers di Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta Pusat pada Selasa (13/8/2019).
"Kami memutuskan, TNI Angkatan Darat memutuskan untuk mempertahankan Enzo Zenz Allie dan semua Taruna Akademi Militer yang kami terima beberapa waktu lalu sejumlah 364," tegas Andika.