Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ajak 100 UMKM di Bali, #DengarYangMuda Dorong Pengelolaan Sampah yang Inovatif

"Permasalahan sampah berdampak tidak hanya kepada isu kesehatan, pariwisata dan perekonomian tetapi juga harga diri kita sebagai sebuah bangsa."

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Ajak 100 UMKM di Bali, #DengarYangMuda Dorong Pengelolaan Sampah yang Inovatif
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Diaz Hendropriyono saat menjadi pembicara dihadapan kaum milenial acara bertajuk -Dengar yang Muda- di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat, Kamis (8/2/2019). Kegiatan yang memasuki seri ke-12 mengangkat sektor UMKM. (WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA) 

Jeff Kristianto perwakilan BEDO menambahkan, organisasinya fokus bagaimana mengelola limbah dari sisi ekonomi kreatif. Salah satunya adalah dari segi tekstil karena Bali sangat dikenal dari produk Tekstilnya.

Kata Jeff, BEDO mendorong UMKM bagaimana menjalankan usaha agar minim limbah, ataupun bagaimana limbah tersebut dapat digunakan sebagai bahan baku bagi ukm lain.

BEDO adalah Lembaga swadaya masyarakat di bidang pengembangan UMKM yang memfasilitasi serta mengatur program pengembangan kapasitas UKM yang didukung oleh berbagai organisasi nasional dan internasional seperti Ditjen PEN, APINDO, CBI, PUM & ILO.

Melalui kemitraan kami dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dan kementerian kerja sama dan UMKM.

Komang Sudiarta dari Komunitas Malu Dong, menambahkan, mindset setiap orang dalam memperhatikan lingkungan tergantung  dari individu masing-masing dalam memperhatikan isu tersebut. "Kami menyebarkan midnset bahwa semua masalah tidak ada tantangannya asal serius,"katanya.

Baca Juga: Gempa Bali terjadi dua kali, getarannya dirasakan sampai Banyuwangi

Malu dong berdiri dari 2009 dengan tujuan utama mengetuk hati mereka apa masih ada kepedulian terhadap itu. Masalahnya saat di sekolah, di pedalaman bahkan tong sampah saja tidak ada bagaimana masyarakat mau belajar memilah sampah.

Berita Rekomendasi

Malu Dong dibangun untuk mengingatkan dan menyadarkan kembali bgmn membuang sampah yang benar, dari hal yang paling dasar, sebelum menerapkan konsep lainnya

I Gde Ngurah Widiadnyana, perwakilan Somia Design menambahkan, Somia design menggunakan material recycle.

Sampai finishing materialnya pun yang bisa kembali ke alam,  mendesain bukan hanya memikirkan estetikanya juga tetapi bagaimana mewujudkan karya seni yang tidak berdampak buruk bagi lingkungan juga bagaimana mengubah mindset masyarakat bahwa membangun dengan menggunakan bahan recycle juga dapat kokoh dan bagus.

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas