Keterangannya Dinilai Banyak Kejanggalan, Prada DP Nangis Ditanya Kabur ke Banten Usai Bunuh Pacar
Keterangan Prada DP dinilai banyak kejanggalan. Ia hanya bungkam dan menangis saat ditanya kabur ke Banten.
Editor: Sri Juliati
Keterangan Prada DP dinilai banyak kejanggalan. Ia hanya bungkam dan menangis saat ditanya kabur ke Banten.
TRIBUNNEWS.COM - Sidang pembunuhan dan mutilasi Fera Oktaria (21) yang dilakukan Prada DP kembali digelar, Kamis (15/8/2019).
Hakim di pengadilan Militer I-04 Palembang, melihat banyaknya kejanggalan dalam keterangan yang disampaikan Prada DP.
Kejanggalan itu, satu di antaranya adalah Prada DP yang nekat membawa korban Fera ke penginapan Sahabat Mulya di Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin, pada 8 Mei 2019.
Hakim anggota Mayor CHK Syawaluddin menduga ada unsur perencanaan yang dilakukan Prada DP.
Terdakwa ingin menjauhkan korban dari rumah.
Sebab, jarak antara Palembang dan Musi Banyuasin memakan waktu sekitar 3 jam hingga sampai ke penginapan.
Baca: Kabur ke Pesantren di Banten Setelah Membunuh dan Memutilasi Pacarnya, Prada DP Merasa Dibuntuti
Baca: Terkini Kasus Mutilasi: Bukan Karena Vera Pacarnya, Ketakutan Ini Bikin Prada DP Kabur
Syawaluddin pun menyebutkan, Prada DP telah empat hari berada di Palembang, tepatnya pada 4 Mei 2018.
Saat menghubungi Fera, Prada DP mengaku hanya ingin curhat kepada korban.
Namun nyatanya langsung membawa Fera ke tempat bibinya.
"Terdakwa membawa tas dan mengaku baru kabur pendidikan. Padahal sudah 4 hari."
"Di Jembatan Kertapati ngaku ingin curhat, tapi dibawa ke Musi Banyuasin?"
"Ini ada kesengajaan ingin menjauhkan korban?" tanya Syawaluddin.
Baca: Pengakuan Prada DP Mulai dari Cekik Vera Hingga Memutilasi, Sempat Merasa Iba
Baca: Tangis Prada DP Pecah Saat Oditur Tanya Soal Momen Vera Oktaria Antarkan Dirinya Ikut Pendidikan TNI
Prada DP pun mengaku menginap di Penginapan Sahabat Mulya lantaran kondisi hari yang sudah larut malam.