M Asraf, Paskibraka Pengibar Merah Putih di Istana, Anak Yatim yang Pakai Sepatu Sobek Saat Latihan
Muhamat Asraf adalah salah satu Pasukan Pengibar Bendera Pusaka ( Paskibraka) yang mewakili Provinsi Riau di tingkat nasional.
Editor: Hasanudin Aco
Tapi, orangtuanya tidak punya uang untuk membeli sepatu tersebut.
Namun, ibunya tidak menyerah.
Atik meminjam sepatu tetangganya yang sudah robek, agar anaknya bisa ikut seleksi.
"Dia sempat malu sama kawan-kawannya. Jadi saya pinjam sepatu tetangga," aku Atik.
Ia menceritakan, awalnya Asraf mengikuti seleksi Paskibraka di sekolanya.
Setelah pulang dari latihan, Asraf muntah-muntah.
"Saat itu dia muntah sampai di rumah. Dia bilang tadi ikut Paskibraka," sebut Atik.
Dikatakan Atik, anak bungsunya itu memiliki tinggi badan 170 cm, yang bercita-cita ingin menjadi polisi.
Asraf memiliki sosok yang pendiam, dan hobi mencari ikan di sungai dan berolahraga main bola voli.
Bahkan, Atik tak menyangka Asraf menekuni Paskibraka.
"Karena dia sering melihat upacara bendera 17-an di televisi, Asraf tertarik menjadi salah satu pasukan Paskibraka. Ternyata ia tekuni," ujar Atik.
Sejak itu, Asraf sering mengikuti kegiatan Paskibraka di sekolah, hingga akhirnya menjadi Paskibraka nasional.
"Kami sangat bersyukur dan tim seleksi profesional. Kali ini mungkin baru anak jelata bisa masuk (Paskibraka) tingkat nasional," ujar Atik.
Tidak punya biaya Atik mengaku tidak ada biaya untuk anaknya yang mengikuti seleksi Paskibraka.