M Asraf, Paskibraka Pengibar Merah Putih di Istana, Anak Yatim yang Pakai Sepatu Sobek Saat Latihan
Muhamat Asraf adalah salah satu Pasukan Pengibar Bendera Pusaka ( Paskibraka) yang mewakili Provinsi Riau di tingkat nasional.
Editor: Hasanudin Aco
Saat seleksi, Asraf sering tidak dibekali dengan uang.
"Saya tidak punya uang. Saya hanya kerja serabutan di kebun sawit dan karet orang lain. Kadang satu hari dapat gaji Rp 5 ribu. Itu pun enggak tiap hari," aku Atik.
Atik dan anak-anaknya tinggal di sebuah rumah bantuan Pemerintah Kabupaten Kampar.
Rumah itu dibangun di atas tanah milik saudaranya.
Sebelumnya, dia tinggal di sebuah rumah terbuat dari kayu, yang dipinjamkan oleh kakak ibunya.
"Dulu kami tinggal di rumah kayu punya kakak ibu. Tapi sekarang alhamdulillah dapat bantuan bedah rumah dari pemerintah," kata Atik.
Baca: Kisahnya Viral di Facebook, Kemenpora Pastikan Siswa Labuhan Batu Kembali Jadi Anggota Paskibraka
Meski sudah tak punya suami, Atik mengaku tetap semangat menyekolahkan anaknya. Asraf salah satunya.
Perjuangan Atik menyekolahkan Asraf membuahkan hasil.
Apalagi, Asraf seorang anak yang rajin dan tekun belajar.
"Ashraf ini anak yatim dari lahir. Dia anak yang rajin dan tekun belajar. Saya selalu berdoa yang terbaik buat dia dan anak-anak saya yang lain," ucap Atik.
Pada saat mengikuti latihan maupun seleksi, aku dia, Asraf jarang sekali membawa uang.
Tapi, Atik selalu memberikan semangat dan motivasi.
Kini, anak kesayangannya itu sukses menjadi salah satu pasukan pengibar sang merah putih di Istana Negara.
"Saya sangat bangga sama Asraf," ungkapnya. Karena sudah jarang bertemu, Atik mengaku sangat rindu dengan Asraf.