Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pantau Pengunjuk Rasa di Papua, Seorang Polisi Tertembak

Korban terkena tembakan saat mencabut selebaran berisi ajakan demo di kawasan Expo Waena (bukan Perumnas III-red) sekitar pukul 05.00 WIT.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pantau Pengunjuk Rasa di Papua, Seorang Polisi Tertembak
Kompas TV
LIVE STREAMING Video Pembakaran Gedung DPRD Papua Barat dan Kerusuhan di Manokwari 

TRIBUNNEWS.COM, PAPUA - AKP Saiin, anggota Polda Papua, tertembak di paha kiri saat memantau rencana aksi demo yang akan dilaksanakan di Jayapura, Senin (19/8/2019).

Korban terkena tembakan saat mencabut selebaran berisi ajakan demo di kawasan Expo Waena (bukan Perumnas III-red) sekitar pukul 05.00 WIT.

Korban lalu dievakuasi ke RS Bhayangkara di Kotaraja.

Kabid Dokkes Polda Papua Kombes Agustinus, seperti ditulis Antara, membenarkan adanya anggota Polri yang terkena tembakan pada bagian pahanya yang diduga berasal dari senapan angin.

Saat ini, AKP Saiin sudah diizinkan pulang.

“Kemungkinan selongsong peluru tembus sehingga tidak ditemukan selongsong peluru di paha AKP Saiin,” kata Kombes Agustinus kepada Antara.

Baca: FAKTA-fakta Rusuh Manokwari, Mulai Dugaan Penyebab Rusuh hingga Kapolda & Pangdam Dievakuasi

Baca: Staf Khusus Presiden Minta Masyarakat Papua Tenang

Saat ini aksi demo yang dilakukan masyarakat karena kecewa dengan insiden yang terjadi di Surabaya dan Malang, berlangsung di beberapa lokasi di sekitar Jayapura di antaranya di kawasan Abepura.

Berita Rekomendasi

Dlansir dari artikel Kompas.com dengan judul "Hendak Pantau Demo di Jayapura, Polisi Tertembak " hingga saat ini unjuk rasa masih terjadi di Jayapura dan Manokwari.

Diminta tenang

Sementara itu, Staf Khusus Presiden untuk Papua Lenis Kogoya meminta masyarakat Papua maupun Papua Barat di manapun berada agar tenang tidak terjebak isu-isu yang membuat keadaan semakin memburuk.

"Saya minta masyarakat Papua untuk jangan merusak rumah sendiri.
Saya sarankan masyarakat Papua jaga fasilitas negara, karena itu butuh waktu dan biaya untuk membangunnya," ujar Lenis dalam wawancara dengan Kompas TV, Senin (19/8/2019).

"Kita harus berpikir profesional, analisa yang baik. Memang sakit hati ada, tapi bagaimana agar menyampaikan aspirasi secara damai," ujar Lenis.

Dia berharap kasus ini berkepanjangan dan terjadi kekerasan.

Penyebab rusuh

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas