Respons Hendardi Sikapi Tudingan Koalisi Kawal Capim KPK: Biar Saja, Enggak Saya Pikirin
Anggota Pansel Capim KPK Hendardi tidak menghiraukan soal tuduhan konflik kepentingan dirinya dengan Polri.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) Hendardi tidak menghiraukan soal tuduhan konflik kepentingan dirinya dengan Polri.
Sebelumnya, Koalisi Kawal Capim KPK menuding Hendardi bersama anggota Pansel lainnya, Indriyanto Seno Adji, memiliki konflik kepentingan dengan institusi Polri.
"Biar saja. Enggak saya pikirin. Dari awal Pansel dibentuk mereka sudah nyinyir begitu. Malah kelihatan punya interest yang tidak kesampaian makanya tuduh kiri-kanan," ujar Hendardi kepada pewarta, Minggu (25/8/2019).
Selain menjadi anggota Pansel, Hendardi bersama Indriyanto mengakui masih menjabat sebagai penasihat ahli Kapolri.
Hendardi sendiri sudah menjadi penasihat Kapolri sejak era Jenderal Polisi Badrodin Haiti hingga saat ini.
"Di Pansel yang berstatus penasihat ahli Kapolri hanya saya dan Prof Indriyanto Seno Adji," ungkap Hendardi.
Baca: Suasana Upacara Minum Teh di Resepsi Pernikahan Roger Danuarta dan Cut Meyriska
Baca: Resepsi Pernikahan Meyriska dan Roger Danuarta Padukan Dua Budaya Berbeda
Baca: Kardus Air Mineral Ternyata Berisi Bayi Laki-laki Tampan Gegerkan Jember
Namun Hendardi menegaskan, dia bukan merupakan organ struktural Polri.
"Tapi hanya semacam think-tank untuk Kapolri dan Wakapolri. Anggotanya sebagian besar professor dan doktor serta purnawirawan Jenderal Polisi dari berbagai disiplin ilmu dan keahlian," katanya.
Hendardi pun mempertanyakan kenapa Koalisi Kawal Capim KPK meragukan integritasnya.
Dia malah menganggap Koalisi Kawal Capim KPK terlalu cepat beropini.
"Memangnya integritas saya dibangun hanya beberapa tahun ini sejak saya jadi penasihat ahli Kapolri? Terlalu simplistik. Integritas saya dibangun lebih dari 3 dasawarsa sejak saya jadi pimpinan mahasiswa. Mungkin sebagian dari mereka masih menyusu," katanya.
Libatkan 2 ahli
20 nama yang lolos calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan mengikuti seleksi tahap berikutnya.
Dua tahapan seleksi berikutnya, yaitu tes kesehatan serta wawancara dan uji publik.