Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pansel Capim KPK Jangan Mau Diintervensi Oknum KPK and The Gang

Neta S Pane menegaskan, selama ini Pansel KPK sudah bekerja sangat transparan dan bisa dikontrol oleh publik.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pansel Capim KPK Jangan Mau Diintervensi Oknum KPK and The Gang
Tribunnews/JEPRIMA
Ketua Pansel Capim KPK Yenti Ganarsih bersama Kepala rumah sakit RSPAD Mayjen dokter Terawan beserta jajaran saat berfoto bersama dengan 20 Calon pimpinan (capim) KPK menjalani tes kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Senin (26/8/2019). Sekitar 40 dokter dipersiapkan untuk memeriksa kesehatan para capim KPK, Tes kesehatan ini merupakan tahapan seleksi Capim KPK sebelum tes uji publik. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Indonesia Police Watch (IPW) berharap Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jangan mau diintervensi oleh siapa pun, termasuk oleh oknum KPK and the Gang.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menegaskan, selama ini Pansel KPK sudah bekerja sangat transparan dan bisa dikontrol oleh publik.

Semua pihak tahu bahwa Pansel bekerja sesuai dengan standar penilaian capim yang terukur. Para capim yang bakal mengikuti wawancara dan uji publik mulai hari ini pun bisa dipantau semua pihak.

"Diharapkan Pansel jangan mau diintervensi oleh siapa pun, termasuk oleh oknum KPK and the Gang yang terus menerus membully dan memfitnah," ujar Neta S Pane kepada Tribunnews.com, Rabu (28/8/2019).

IPW menilai, apa yang dilakukan Pansel sangat terukur, seperti calon dari organisasi dan institusi mana.

Lalu rekam jejak-integritas menjadi hal yang paling utama yang diperhatikan Pansel, terutama terkait terorisme atau tidak.

Baca: Lama Pisah, Ariel NOAH Tetap Spesial di Hati Luna Maya

Informasi tentang catatan perbuatan tercela dan perbuatan melanggar hukum, juga mendapat perhatian Pansel.

Berita Rekomendasi

"Tapi jika masukan yang ada tanpa bukti yang jelas, tentu sama artinya dengan fitnah dan kriminalisasi terhadap capim," tegas Neta S Pane.

Karena itu, imbuh dia, jika ada pihak yang ingin membuat penilaian sendiri dalam proses seleksi Capim KPK, IPW berharap Pansel KPK maju terus ditugas terakhir ini.

"Tutup kuping biarkan anjing menggonggong dan kafilah tetap berlalu agar lahir KPK dengan paradigma baru ke depan," jelasnya.

Seperti diketahui, 20 capim KPK yang lolos "profile assessment" sedang mengikuti tahapan wawancara dan uji publik yang berlangsung pada 27-29 Agustus 2019, di Gedung Kementerian Sekretariat Negara.

Wadah Pegawai KPK Merespon 20 Capim Yang Lolos Tes Akhir

Wadah Pegawai (WP) KPK angkat bicara terkait ramainya pembicaraan soal seleksi Capim lembaga antirasuah yang akan memasuki tahap akhir, yaitu dimana panitia seleksi (pansel) telah memilih 20 Capim KPK jilid V yang telah diumumkan kepada publik.

Dari 20 nama yang telah diumumkan, terjadi protes dari Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi, tokoh nasional, negarawan, dan dari kelompok masyarakat lainnya yang antikorupsi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas