Fahri Hamzah: Papua Lebih Perlu Diperhatikan ketimbang Pemindahan Ibu Kota
"Papua lebih memerlukan perhatian dari pada konsep ibu kota baru, karena Papua itu jauh sekali jaraknya dengan Jakarta," katanya
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menegaskan kondisi Papua kini seharusnya lebih diperhatikan ketimbang memikirkan pemindahan ibu kota.
Apalagi, situasi di Papua belum sepenuhnya kondusif.
"Papua lebih memerlukan perhatian dari pada konsep ibu kota baru, karena Papua itu jauh sekali jaraknya dengan Jakarta. Jadi lebih baik presiden mengembangkan otonomi yang lebih luas," jelas Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/8/2019).
Menurut Fahri Hamzah, otonomi khusus (otsus) yang diberikan kepada Papua belum mampu menyelesaikan permasalahan yang ada di bumi Cendrawasih.
Ia pun meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk serius menangani konflik di Papua.
"Otsus saja yang di atas otonomi itu enggak diurus, apalagi otonomi, harusnya itu diurus dulu oleh pemerintah kita," katanya.
Puluhan pertokoan dibakar massa
Melansir Kompas.com, di wilayah Entrop, Distrik Jayapura Selatan, massa yang datang dari wilayah Distrik Abepura menuju ke Kota Jayapura, saat tiba di Entrop melakukan aksi anarkis.
Pantauan di lokasi, massa melakukan perusakan puluhan pertokoan bahkan setidaknya terlihat belasan rumah toko alias ruko dibakar massa.
Baca: UPDATE Rusuh di Jayapura Papua: Belasan Ruko Dibakar, Aparat Tembakkan Gas Air Mata
Sampai Kamis (28/8/2019) pukul 17.31 WIT, tampak kepulan api dan asap tebal masih membakar ruko.
Diketahui, Entrop merupakan salah satu pusat perekonomian di Kota Jayapura. Pasca-perusakan dan pembakaran, masyarakat yang tadinya berdiam diri di dalam rumah, kini keluar dan berjaga-jaga.
Pada saat yang sama, terdengar pula beberapa tembakan.
Namun, belum bisa dipastikan suara tembakan itu berasal dari mana.