Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

2.500 Aparat Gabungan TNI-Polri Diterjunkan untuk Pulihkan Kondisi Keamanan di Jayapura

2.500 personel aparat gabungan TNI-Polri telah diterjunkan ke Jayapura, Papua untuk mengamankan situasi pasca-unjuk rasa yang berujung rusuh.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
zoom-in 2.500 Aparat Gabungan TNI-Polri Diterjunkan untuk Pulihkan Kondisi Keamanan di Jayapura
KOMPAS/JOHN ROY PURBA
Asap mengepul dari kawasan pertokoan di Entrop, Jayapura, Papua, Kamis (29/8/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 2.500 personel aparat gabungan TNI-Polri telah diterjunkan ke Jayapura, Papua untuk mengamankan situasi pasca-unjuk rasa yang berujung rusuh.

"Total saat ini TNI Polri Jayapura 2.500 personel itu hanya Jayapura saja," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, di Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu, Jumat (30/8/2019).

Penambahan pasukan tersebut dilakukan sebagai bagian dari strategi untuk memulihkan kondisi di Jayapura.

Baca: Aher Sebut Walini Sulit Jadi Ibu Kota Jabar, Banyak Kendala, Sarankan Pindah ke Kertajati

Baca: Ibunda SBY, Siti Habibah Tutup Usia setelah Berjuang Melawan Penyakit karena Usia

Baca: Daftar Pemain yang Sudah Tersingkir dari TC Timnas Indonesia: Dari Greg Nwokolo Hingga Otavio Dutra

Baca: Ketua PBNU Ingatkan Jokowi Pilih 10 Nama Calon Pimpinan KPK yang Tidak Punya Beban Masa Lalu

Selain itu, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah tersebut mengatakan personel TNI-Polri akan diperbantukan guna mengamankan dan memulihkan situasi keamanan di Jayapura.

"Salah satunya ini perkuat penambahan kekuatan. Dari polda Kaltim, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Mako Brimob masing-masing 250 personel dalam langkah memulihkan situasi keamanan di wilayah Jayapura dan sekitarnya," katanya.

Jokowi gelar rapat terbatas

Berita Rekomendasi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil sejumlah menteri ke Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (30/8/2019) untuk menggelar rapat terbatas terkait gejolak di Papua.

"Ada aturan keamanan, tindak tegas yang melanggar hukum, tidak ada toleransi bagi perusuh dan tindakan anarkis," ucap Jokowi dalam pengantar rapat terbatas.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) rapat bersama sejumlah menteri di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (30/8/2019) bahas gejolak di Papua
Presiden Joko Widodo (Jokowi) rapat bersama sejumlah menteri di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (30/8/2019) bahas gejolak di Papua (Tribunnews.com/ Seno Tri Sulistiyono)

Menurut Jokowi, kondisi Papua maupun Papua Barat harus dijaga dan segera dipulihkan agar semua kegiatan masyarakat kembali normal.

Baca: Cut Meyriska Pamerkan Kekompakan Roger Danuarta dan sang Ayah Mertua Saat Belanja Bareng

Baca: Satu Klub yang Tak Diperbolehkan Inter Milan untuk Pinjam Icardi

Baca: 4 Amalan Sunah Bulan Muharram Mulai dari Puasa Asyuro, Puasa Tasua hingga Menyantuni Anak Yatim

"Segera diperbaiki sehingga aktivitas publik, pemerintahan pulih, saya percaya warga Papua cinta damai, cinta kepada bangsa dan negara," kata Jokowi.

Jokowi juga meminta aparat keamanan untuk menindak tegas pihak yang melakukan tindakan rasialis dalam bentuk apapun.

"Saya dapat laporan hukum dilakukan, baik aparat hukum maupun oknum sipil maupun militer yang lakukan tindakan itu juga dikerjakan tanpa kecuali," papar Jokowi.

Adapun yang hadir dalam rapat terbatas soal gejolak Papua di antaranya, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Polhukam Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekteraris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas