Istana Bakal Minta Penjelasan Menteri Rini Soemarno Terkait Perombakan Direksi di BUMN
Ali Mochtar Ngabalin ingin berkomunikasi dengan Menteri BUMN Rini Soemarno terkait kebijakan perombakan jajaran yang ada di BUMN.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tenaga Ahli Deputi IV Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin ingin berkomunikasi dengan Menteri BUMN Rini Soemarno terkait kebijakan perombakan jajaran yang ada di BUMN.
Istana, kata Ngabalin memiliki kepentingan untuk menjelaskan kepada publik terkait perombakan di perusahaan pelat merah tersebut.
"Nanti saya mau cek. Saya tadi berharap bisa berkomunikasi dengan Ibu Rini. Karena memang ini menjadi konsumsi dan kepentingan Istana menyampaikan kepada publik terkait perombakan direksi (BUMN)," tutur Ngabalin di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (30/8/2019).
Ngabalin melanjutkan pihaknya ingin mengetahui apakah keputusan yang diambil Rini sebelum atau setelah ada imbauan Presiden Jokowi yang melarang anak buahnya merombak posisi Dirjen maupun Direksi BUMN hingga Oktober 2019.
Baca: Ternyata Rencana Jabar Pindah Ibu Kota ke Walini Wacana Lama, Sejak Zaman Ahmad Heryawan
Baca: Tanggapan Nitizen Culu Saat Kaesang Colek Jokowi Soal Cuitan Tengku Zul Pindah Ibukota dan China
Baca: Kronologi Aksi Labrak Nikita Mirzani Versi Melaney Ricardo, Sempat Ingin Batal Jadi Bintang Tamu
Baca: Tentara yang Tewas di Papua, dari SMP Hingga Lulus SMA Jualan Sayur di Pasar
Menurut Ngabalin, tidak mungkin Menteri Rini tidak mengikuti imbauan Presiden Jokowi sesuai dalam Sidang Kabinet beberapa waktu lalu.
"Tetapi saya percaya, tidak mungkin Menteri BUMN tidak sejalan dengan pernyataan Bapak Presiden, itu tidak mungkin," tegas Ngabalin.
Lebih lanjut Ngabalin juga menyayangkan sikap mantan Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Suprajarto yang menolak pengangkatan sebagai direktur utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Ngabalin merasa tidak seharusnya Suprajarto menyampaikan ke publik soal penolakannya.
"Tapi itu tidak lazim dalam institusi kelembagaan BUMN, tidak lazim beliau menyampaikan pernyataan keluar," tambahnya.
Seperti diketahui, Suprajarto ditunjuk menjadi Dirut BTN menggantikan pejabat sebelumnya, Maryono.
Hal itu diputuskan Kementerian BUMN mewakili pemerintah selaku pemegang saham mayoritas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BTN.
Suprajarto menolak keputusan Rini, akhirnya dia mengundurkan diri sebagai pucuk pimpinan bank pelat merah.
Alasannya karena dia tidak pernah diajak bicara terkait keputusan tersebut.
Sementara itu Jokowi telah menginstruksikan para menteri untuk tidak mengeluarkan kebijakan dan merombak jabatan strategis sampai Oktober 2019 dalam Sidang Kabinet awal bulan ini.
Jabatan strategis yang dimaksud ialah direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga posisi direktur jenderal atau yang setingkat.
Alasan Suprajarto
Suprajarto, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk yang dipindahtugaskan menjadi Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk memilih mundur dari posisi barunya tersebut.
Suprajarto menggantikan Maryono melalui penetapan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BTN yang digelar di Jakarta, Kamis (29/8/2019).
Tak lama berselang keputusan RUPSLB BTN, Suprajarto membuat pernyataan untuk tidak mengemban tugas yang diamanahkan kepadanya.
Baca: Ada Masalah di Baterai, Garuda Larang Penumpang Bawa Macbook Pro 15 Inci
Suprajarto memilih untuk tidak menjalankan tugas tersebut dengan alasan tidak ada pembicaraan/musyawarah sebelumnya.
Berikut pernyataan resmi Suprajarto menanggapi keputusan RUPSLB BTN, Kamis (29/8/2019):
Assalammualaikum WRWB
Rekan media yang sangat saya sayangi dan banggakan, hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank BTN siang ini yang sudah diketahui bersama dan saya sendiri baru tahu setelah membaca berita dari media, bahwa saya ditetapkan sebagai Direktur Utama BTN.
Saya tidak pernah diajak bicara mengenai penatapan ini sebelumnya apalagi diajak musyawarah, oleh karena itu atas penetapan RUPLSB BTN hari ini saya tidak dapat menerima keputusan itu dan saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari hasil keputusan RUPSLB BTN
Kepada rekan media yang hadir terima kasih atas dukungannya ke saya sebagai Dirut BRI dan membantu saya sehingga BRI menjadi seperti sekarang ini. Pada kesempatan ini saya mohon doa pada Sabtu nanti 31 Agustus 2019, saya ada acara resepsi pernikahan anak saya paling kecil mohon doanya semoga lancar, di Ritz Carlton sekali lagi terima kasih.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.