Pemerintah Blokir Media Sosial karena Rusuh di Papua, Wiranto: Pasti Kita Buka Kalau Sudah Damai
Ketika ditanya terkait pemblokiran akses media sosial di Papua Wiranto mengatakan pasti akan membuka akses internet di sana jika situasi kondusif.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Choirul Arifin
Sebagian warga Papua tersebut tampak mengenakan topi kulit kayu dan bulu burung serta pakaian adat Papua.
Baca: Terbit September, Kisah Horor di Twitter yang Viral KKN di Desa Penari Akan Hadir Novel
Sebagian lainnya mengenakan pakaian sipil biasa.
Mereka berkumpul dalam acara "Yospan Papua". Acara tersebut diisi oleh grup band asal Papua.
Mereka juga menyanyikan lagu-lagu hits di Papua dan menarikan tarian khas Papua yakni Yospan.
Warga Jakarta lainnya yang juga hadir dan menyaksikan acara tersebut juga tampak antusias dengan ikut menari dan ada pula yang merekam dengan kamera ponselnya.
Wiranto juga sempat menyanyikan sejumlah lagu dalam acara tersebut.
Aparat keamanan juga tampak bersiaga di sekitar panggung yang didirikan di sisi sebelah kiri patung selamat datang.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, mengemukan, alasan Kementeriannya melakukan pembatasan sementara pada akses internet di Papua dan Papua Barat, menyusul kerusuhan yang terjadi di awal pekan ini.
Menurut dia, pembatasan layanan internet di wilayah yang sedang mengalami gejolak massa untuk mencegah penyebaran misinformasi yang dapat memperkeruh situasi.
Ia menuturkan, pembatasan akses layanan komunikasi tersebut juga telah dikordinasikan sebelumnya dengan aparat penegak umum.
Hal itu disampaikan Rudiantara, saat ditemui di Masjid Istiqlal, Juanda, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2019).
"Ya kalau pro kontra (soal pembatasan akses internet) semua apapun yang diambil pasti ada yang suka ada, yang tidak suka, tapi ini kan kepentingan nasional, dan sudah dibahas dengan aparat penegak hukum," ujar dia.
Rudiantara menegaskan, meski layanan internet dibatasi, layanan komunikasi lain seperti telepon dan sms masih bisa digunakan masyarakat.
Lebih lanjut, ia menegaskan pembatasan akses internet hanya dilakukan di lokasi-lokasi tertentu dan akan dibuka kembali setelah situasi dinyatakan normal dan kondusif.